Perak Loyo, Ini Gara-gara WHO!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
05 January 2022 10:09
Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)
Foto: Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak melemah pagi ini seiring dengan penguatan dolar. Kabar baik WHO soal Omicron memudarkan kilau perak sebagai aset safe haven.

Pada Rabu (5/1/2021) pukul 08:54 WIB harga perak tercatat US$ 23/ons, turun 0,13% dibandingkan posisi kemarin.

PerakSumber: Refinitiv

Indeks dolar AS (DXY) telah menguat 0,71% dari harga terendah dalam sebulan menjadi US$ 96,26. Penguatan dolar membuat perak yang diperdagangkan dengan greenback jadi lebih mahal ketimbang mata uang lainnya.

Risiko ketidakpastian ekonomi berkurang setelah kabar baik tentang Omicron. Hal ini mengaburkan prospek perak sebagai aset lindung nilai.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membawa kabar baik soal Omicron. Untuk pertama kali, lembaga itu meyakini Omicron menyebabkan gejala lebih ringan dibanding varian Covid-19 lain.

Omicron mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas. Jumlah kasus memang meningkat tapi angka kematian rendah.

"Kami melihat semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa Omicron menginfeksi bagian atas tubuh. Tidak seperti yang lain, paru-paru yang akan menyebabkan pneumonia parah," kata Manajer Insiden WHO Abdi Mahamud mengatakan kepada wartawan yang berbasis di Jenewa, dikutipReuters, Rabu (5/1/2022).

"Apa yang kita lihat sekarang adalah ... pemisahan antara kasus dan kematian."

Meski begitu, WHO tetap mengatakan perlu penelitian lanjutan. Pasalnya salah satu riset berbasis di Afrika Selatan (Afsel) yang notabene, memiliki populasi muda dibanding lebih tua.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular