Seram! Tapering Masih Jadi 'Hantu' Bagi Harga Perak

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
15 October 2021 14:30
Ilustrasi Perak (Image by tookapic from Pixabay)
Foto: Ilustrasi Perak (Image by tookapic from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak melemah setelah rilis data tunjangan pengangguran Amerika Serikat (AS). Pada pekan yang berakhir 9 Oktober 2021, klaim tunjangan pengangguran mencapai titik terendah sejak pandemi virus corona menyerang AS.

Pada Jumat (15/10/2021) pukul 12.50WIB harga perak tercatat US$ 23,4311/ troy ons, turun 0,46% dari posisi kemarin.

perakSumber: Refinitiv

Klaim tunjangan pengangguran AS pada pekan yang berakhir tanggal 9 Oktober 2021 tercatat 293.000, lebih rendah dibanding pekan sebelumnya sebesar 326.000 dan konsensus sebesar 319.000.

Turunnya angka tunjangan pengangguran AS ini semakin menekan harga perak karena menjadi penguat selain inflasi September untuk pelaksanaan tapering bulan depan. Sebelumnya, pasar sempat manyangsikan keputusan tapering tahun ini karena data penggajian pekerjaan bukan petani anjlok.

Pada hari yang sama, rilis data inflasi AS meningkat secara solid di bulan September dan kemungkinan akan naik lebih lanjut di tengah melonjaknya harga energi. Inflasi bulan September 2021 tercatat 5,4% year-on-year (yoy), lebih tinggi dari inflasi Agustus dan konsensus ekonom.

The Fed yang merilis risalah dari pertemuan kebijakan terakhirnyapada hari Kamis dini hari. Berdasarkan risalah tersebut, para gubernur bank sentral AS mengisyaratkan bahwa mereka dapat mulai mengurangi dukungan era krisis untuk ekonomi alias melakukan tapering secara bertahap pada pertengahan November, meskipun mereka tetap bersilang pendapat atas seberapa besar ancaman inflasi yang tinggi dan seberapa cepat mereka mungkin perlu menaikkan suku bunga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular