
Inflasi AS Diramal Tertinggi 40 Tahun, Harga Perak Anjlok 3%!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak kembali turun untuk minggu keempat berturut-turut. Inflasi yang tinggi jadi momok harga perak.
Pada Jumat (10/12/2021) pukul 13.54 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 21,83/ons, turun 0,45% dari posisi kemarin. Dengan pelemahan tersebut sepanjang pekan ini perak sudah jeblok nyaris 3%. Sementara jika dilihat dalam 4 pekan terakhir, perak merosot lebih dari 13% dan mendekati level terendah dalam satu setengah tahun terakhir.
![]() Perak |
Para pelaku pasar menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) malam ini.
Hasil survei Wall Street memprediksi inflasi akan melesat 6,7% year-on-year(yoy) yang merupakan level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Tingginya inflasi akan mempengaruhi kecepatan The Fed untuk mengurangi pembelian obligasi (tapering) yang kemungkinan akan dibahas pada pertemuan kebijakan pada 14-15 Desember.
Presiden Fed St. Louis, James Bullard mengatakan seruan tindakan lebih cepat oleh dalam pertemuan penetapan kebijakan Fed akan lebih intensif.
Dia menambahkan bahwa The Fed bisa menyelesaikan tapering pada bulan Maret dan bank sentral harus menaikkan suku bunga setidaknya dua kali tahun depan.
" Angka inflasi cukup tinggi sehingga saya pikir (mengakhiri penurunan pada bulan Maret) akan benar-benar membantu kita menciptakan pilihan untuk berbuat lebih banyak jika kita harus melakukannya, jika inflasi tidak mereda seperti yang diharapkan dalam beberapa bulan ke depan, " katanya kepada wartawan, mengutip Reuters, Jumat (3/12/2021).
Suku bunga merupakan salah satu "musuh" utama perak, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu, opportunity cost berinvestasi perak juga akan mengalami peningkatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perak Loyo, Ini Gara-gara WHO!
