
The Fed Sudah Duluan, Kenapa BI Belum Naikkan Bunga?

Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan pada bulan ini berbanding terbalik dengan apa yang mereka lakukan pada tahun 2018.
Pada tahun tersebut BI sangat agresif menaikkan suku bunga sebagai bagian dari kebijakan pre-emptive, front-loading, dan ahead of the curve.
Secara keseluruhan, BI mengerek suku bunga acuannya sebesar 175 bps pada tahun 2018 dari 4,25% di Januari 2018 menjadi 6% di Desember 2018. Pada Mei 2018, BI bahkan menaikkan suku bunga dua kali sebagai antisipasi kenaikan FFR. The Fed pada 2018 telah menaikkan FFR sebanyak empat kali sebesar 100 bps, sehingga FFR pada akhir 2018 tercatat pada kisaran 2,25%-2,50%.
BI agresif menaikkan suku bunga untuk memperkuat daya tarik aset keuangan domestik dan menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman. Dalam catatan Bank Indonesia, nilai tukar Rupiah pada 2018 secara rerata melemah 6,05% (YoY) ke level Rp1 4.246 per dolar AS dari Rp 13.385 per dolar AS pada 2017. Secara point to-point (ptp), nilai tukar Rupiah melemah 5,65% dan ditutup di level Rp 14.380 per dolar AS pada akhir 2018. Volatilitas Rupiah pada 2018 meningkat menjadi 8,5% dari 3,0% pada 2017.
Sementara itu, yield pada Surat Utang Negara tenor 10 tahun meningkat tajam dari 6,60% pada awal April 2018 menjadi 8,1% di akhir Agustus 2018.
Pengetatan kebijakan moneter Bank Indonesia pada 2018 dilakukan di tengah tren penurunan inflasi. Inflasi tahunan (YoY) pada Maret 2018 ada di level 3,23% dan angkanya menurun ke level 2,88% pada September 2018.
Berbeda dibandingkan 2018, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini masih tersendat. Ekonomi Indonesia tahun lalu tumbuh sebesar 3,69% setelah terkontraksi 2,07% pada 2020.
Inflasi masih di kisaran 2% meskipun angkanya meningkat dalam dua bulan terakhir. Sementara itu, nilai tukar rupiah justru menguat didorong oleh membaiknya surplus neraca perdagangan karena lonjakan neraca perdagangan.
Pada akhir 2021, pertumbuhan kredit perbankan tercatat 5,24%. Bandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan yang mencapai 11,18% pada tahun 2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]