
The Fed Sudah Duluan, Kenapa BI Belum Naikkan Bunga?

Inflasi Indonesia masih terkendali meskipun mengalami kenaikan dalam dua bulan terakhir. Pada Februari 2022, Indonesia mencatatkan inflasi tahunan (year on year/YoY) sebesar 2,06%, lebih rendah dibandingkan Januari (2,18%).
Sebagai catatan, Indonesia tidak pernah mencatat inflasi tahunan di atas 2% sejak Mei 2020. BI sendiri menargetkan inflasi bergerak di 3,0%±1% pada tahun ini.
Perry menjelaskan tekanan inflasi meningkat karena faktor eksternal terutama perang Rusia-Ukraina yang melambungkan harga energi dan pangan. Risiko inflasi Indonesia diperkirakan akan membengkak pada bulan depan saat Ramadhan tiba. Secara historis, inflasi Indonesia akan mencapai puncak pada periode Ramadhan dan Lebaran. Belum lagi, kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang bisa mengerek harga-harga.
Namun, Perry menegaskan BI hanya akan melihat faktor fundamental dalam mempertimbangkan inflasi untuk kenaikan suku bunga. Artinya, BI akan melihat pergerakan inflasi inti. Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi inti tahunan pada Februari 2022 di level 2,03%, level tertinggi sejak Juli 2020 (2,07%).
"Kenaikan inflasi akan sangat tergantung pada respon pemerintah dan yang kami lakukan terutama dalam hal administered price. Perlu saya tekankan, kebijakan moneter merespon kebijakan inflasi yang bersifat fundamental. Bukan yang bersifat inflasi terkait volatile atau administered price," tegas Perry.
Presiden Joko Widodo hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan sudah mewanti-wanti lonjakan harga ke depan yang akan mendongkrak inflasi. "Kami sudah menghitung ada tekanan harga ini terhadap inflasi dalam beberapa bulan ke depan dan terutama juga untuk Indonesia, karena kami mengantisipasi Ramadhan dan Idul Fitri, yang akan terjadi dalam dua bulan ke depan," kata Sri Mulyani, Rabu (16/3/2022).
Tekanan inflasi akan merongrong daya beli sehingga akan mengganggu pemulihan ekonomi Indonesia. Dengan perkembangan itu, pertumbuhan ekonomi pada 2022 diprakirakan tetap berada dalam kisaran 4,7-5,5%.
Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan tekanan inflasi memang meningkat tetapi Indonesia masih membutuhkan suku bunga rendah untuk mendorong pertumbuhan, Terlebih, pertumbuhan kredit baru merangkak naik. Bila suku bunga BI dinaikkan, pertumbuhan kredit yang sudah mencapai 6,33% pada bulan Februari bisa kembali turun.
"Perbaikan ekonomi dunia berlanjut namun berpotensi lebih rendah dari prakiraan sebelumnya, disertai ketidakpastian pasar keuangan yang meningkat, seiring dengan eskalasi ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina," tutur Perry.