Ambyar! Hari Pertama Pasar Buka Harga Nikel Jatuh 8%
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel jatuh saat pembukaan pasar di bursa logam London (LME) pertama kali setelah seminggu lebih ditangguhkan.
Pada Rabu (16/3/2022) pukul 15.00 harga nikel dunia tercatat US$ 43.995/ton, anjlok 8,49% dibandingkan posisi sebelumnya. Harga dasar yang berlaku nantinya adalah penutupan pada 7 Maret yaitu US$ 48.078/ton
Sebelumnya bursa yang jadi acuan perdagangan logam dunia tersebut ditangguhkan lebih dari seminggu karenaaksi short selling membawa harga nikel mencapai lebih dari US$ 100.000/ton.
Perdagangan yang dimulai mengakhiri minggu paling dramatis dalam sejarah pasar logam London. Kejadian tersebut membawa industri ke dalam 'kekacauan'. Menyebabkan segelintir pialang sudah berada di ambang kebangkrutan.
Setelah menghentikan perdagangan pada saat itu, bursa juga mengambil langkah dramatis dengan membatalkan sekitar US$3,9 miliar transaksi yang terjadi ketika harga bergerak dari US$50.000 menjadi lebih dari US$100.000/ton.
LME memutuskan untuk menetapkan batas atas dan bawah pergerakan harga dalam perdagangan saat pasar kembali buka. Hal ini untuk mencegah fluktuasi yang berebihan di pasar melihat kondisi terakhir harga nikel melonjak hingga 250% hanya dalam waktu kurang dari 24 jam. Pembatasan tersebut juga berlaku bagi perdagangan logam selain nikel.
Mulai Selasa (15/3/2022), semua logam selain nikel akan dikenakan batas 15% di kedua arah. Sementara nikel akan dikenakan batas minimal 5% di kedua arah, dengan angka akhir yang akan ditentukan.
LME juga meningkatkan pengawasannya terhadap pasar nikel. Dikatakan bursa akan mengharuskan semua pialang untuk mengungkapkan seluruh posisi klien mereka yang memiliki posisi lebih dari 600 ton,termasuk alasan posisi mereka.
(ras)