Neraca Dagang Surplus 22 Bulan Beruntun, Rupiah Menguat Lagi!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Selasa, 15/03/2022 15:23 WIB
Foto: Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah berfluktuasi melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (15/3). Ada banyak faktor yang menggerakkan pasar mata uang pada hari ini, baik dari luar dan dalam negeri.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah tipis 0,03% ke Rp 14.335/US$. Setelahnya, rupiah sempat melemah 0,07% sebelum berbalik menguat 0,28% ke Rp 14.290/US$.

Sayangnya, di penutupan perdagangan rupiah rupiah berakhir di Rp 13.325/US$, rupiah menguat tipis 0,03% di pasar spot.


Fluktuasi juga terjadi di pasar non-deliverable forward (NDF) yang beberapa kali sempat ke bawah Rp 14.300/US$ untuk tenor 1 pekan, sebelum kembali ke atas level tersebut.

PeriodeKurs Kamis (15/3) pukul 8:54 WIBKurs Kamis (15/3) pukul 15:03 WIB
1 PekanRp14.330,5Rp14.301,1
1 BulanRp14.325,0Rp14.313,0
2 BulanRp14.351,0Rp14.332,0
3 BulanRp14.376,0Rp14.358,0
6 BulanRp14.456,0Rp14.451,0
9 BulanRp14.564,0Rp14.558,0
1 TahunRp14.682,0Rp14.671,9
2 TahunRp15.110,8Rp15.119,1


Mayoritas mata uang Asia melemah melawan dolar AS pada perdagangan hari ini, hingga pukul 15:03 WIB, selain rupiah hanya yen Jepang dan dolar Singapura saja yang mampu menguat.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.

Rupiah mendapat sentimen positif dari dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor bulan lalu sebesar US$ 16,64 miliar. Tumbuh 25,43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan impor naik 38,53% yoy. Sementara konsensus Reuters menunjukkan angka pertumbuhan impor di 40,04% yoy.

Sebelumnya, BPS mengumumkan nilai ekspor Indonesia pada Februari 2022 sebesar US$ 20,46 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan masih membukukan surplus US$ 3,82 miliar. Ini membuat neraca perdagangan Tanah Air mempertahankan surplus selama 22 bulan beruntun.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan Februari 2022 surplus US$ 1,8 miliar. Sedangkan konsensus versi Reuters 'meramal' surplus neraca perdagangan di US$ 1,66 miliar.

Surplus neraca perdagangan tersebut membantu transaksi berjalan mencatat surplus di tahun 2021 lalu. menjadi yang pertama dalam 10 tahun terakhir.

Transaksi berjalan menjadi faktor yang begitu krusial bagi pergerakan rupiah lantaran arus devisa yang mengalir dari pos ini cenderung lebih stabil ketimbang pos Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) lainnya, yakni transaksi modal dan finansial.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Perang Rusia-Ukraina, The Fed Hingga China Bikin Rupiah Berfluktuasi


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS

Pages