Pasca Dialog Rusia-Ukraina, Bursa Eropa Dibuka Merah

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Selasa, 15/03/2022 15:50 WIB
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal perdagangan kompak melemah pada perdagangan Selasa (15/3/2022), di mana sentimen pasar masih terpukul oleh perang yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi anjlok sebanyak 1,2%, di mana saham emiten sumber daya alam turun 2,6% yang memimpin penurunan dan mayoritas saham berada di zona negatif.

Indeks DAX Jerman terkoreksi 188,51 poin (-1,35%) ke 13.740,6 dan indeks CAC Prancis turun 1,42% ke level 6.279,24. Hal serupa terjadi pada indeks FTSE Inggris yang anjlok 1,22% ke 7.105,71.


Pasar dunia terus diterpa oleh berbagai peristiwa perang antara Rusia dan Ukraina, sehingga merenggut banyak korban jiwa dan kehancuran di Ukraina.

Diskusi diplomatik antara pejabat Rusia dan Ukraina telah digelar pada Senin (14/3) dalam upaya untuk membangun ceasefire (diartikan sebagai kesepakatan yang dinegosiasikan untuk mengurangi ketegangan) yang solid dan kompromi atas permintaan Rusia terhadap Ukraina.

Tapi seperti upaya sebelumnya, putaran diskusi keempat berakhir dengan sedikit kemajuan dan akan dilanjutkan pada hari ini.

Fokus pekan ini tertuju pada bank sentral Amerika Serikat (AS) (The Federal Reserve/The Fed) yang diprediksi akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin pada akhir pertemuan dua harinya, yang akan dimulai pada hari ini.

Investor juga masih menunggu proyeksi The Fed untuk suku bunga acuan, inflasi dan arah ekonomi, di tengah ketidakpastian yang meningkat karena tensi geopolitik.

Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS menguat kemarin malam, di mana investor masih mengamati perkembangan konflik Rusia dan Ukraina, serta bersiap untuk keputusan kebijakan moneter dari The Fed.

Sisi lainnya, saham di China merosot turun di antara bursa saham di Asia hari ini, meskipun beberapa penurunan berkurang setelah rilis data ekonomi China yang jauh di atas ekspektasi pasar.

Namun, China saat ini sedang menghadapi wabah Covid-19 terburuk sejak puncak pandemi pada tahun 2020, di mana kota-kota besar termasuk Shenzhen membatasi aktivitas bisnis. Indeks Hang Seng Hong Kong anjlok lebih dari 6%.

Musim rilis laporan keuangan di wilayah Eropa akan dihiasi oleh Volkswagen, RWE, dan H&M. Selain itu, rilis data Indeks Sentimen Ekonomi Jerman yang diterbitkan The Zentrum fur Europaische Wirtschaftsforschung (ZEW) juga akan dirilis hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(aaf/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kredit Perbankan Terhambat Risiko Ekonomi, Bankir Buka Suara