
Harga Minyak Turun, Kontrak Berjangka AS Justru Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat (11/3/2022), meskipun indeks Dow Jones tampaknya mengalami penurunan sejak lima pekan beruntun dipicu oleh perang Rusia-Ukraina.
Kontrak futures indeks Dow Jones naik 156 poin (+0,46%). Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq terapresiasi yang masing-masing sebesar 0,56% dan 0,62%.
Kemarin, di pasar reguler, indeks Dow Jones anjlok 112,18 poin ke 33,174.07 setelah melonjak lebih dari 650 poin di sesi sebelumnya. Indeks S&P 500 turun 0,4% dan Nasdaq terkoreksi 1% ke 13.129,96 dipicu oleh penurunan saham Apple dan Meta.
Secara mingguan, indeks Dow Jones melemah 1,31% dan berada di zona negatif selama lima pekan beruntun sejak Mei 2019. Namun, indeks S&P 500 dan Nasdaq turun yang masing-masing sebesar 1,6% dan 1,38% selama pekan ini.
Penurunan mengekor negosiasi antara Rusia dan Ukraina yang terhenti tanpa ada kemajuan kepada gencatan senjata dan evakuasi warga sipil yang ingin meninggalkan kota Mariupol. Pasar telah fluktuatif pekan ini, di mana investor menimbang dampak dari konflik Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, harga minyak yang bergejolak karena konflik, anjlok lagi kemarin di mana harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun ke US$ 106/barel dan jenis minyak Brent anjlok 1% ke US$ 109/barel. Komoditas lain seperti emas dan perak naik yang masing-masing sebesar 0,61% dan 1,7%.
"Pasar bisa pulih, dan akan pulih. Kita harus melihat berapa lama akan berlangsung tapi pada akhirnya, pasar akan pulih," tutur Ketua Strategi Perencana Hightower Stephanie Link dikutip dari CNBC International.
Data inflasi yang menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Februari yang mencapai 7,9% kemarin, menjadi kenaikan tertinggi sejak 40 tahun. Angka inflasi melampaui ekspektasi pasar yang hanya di 7,8% tahun ini, jika mengacu kepada poling analis Dow Jones. IHK naik secara bulanan sebanyak 0,8%, di atas ekspektasi sebesar 0,7%.
Saham Rivian anjlok lebih dari 11% di beberapa jam setelah perdagangan di tutup setelah melaporkan kinerja keuangan yang di bawah ekspektasi di kuartal IV-2021. Sisi lainnya, saham DocuSign tenggelam 18% setelah melaporkan pedoman laporan keuangan yang lemah di kuartal pertama dan tahun fiskal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?