Tak Cuma Emas, Harga Perak Ikut Melambung karena Perang

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 09/03/2022 10:25 WIB
Foto: Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terus melaju melanjutkan tren bullish. Serangan Rusia ke Ukraina mendorong negara-negara blok barat untuk memberikan sanksi yang membuat risiko pasar meningkat. Akibatnya aset safe haven makin laku.

Pada Rabu (9/3/2022) pukul 08.30 WIB harga perak dunia tercatat US$ 26,46/ons, naik 0,25% dibandingkan posisi sebelumnya.


Kemarin harga perak melonjak 2,84% setelah Amerika Serikat (AS) resmi melarang impor minyak dari Rusia.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan negerinya resmi melarang impor minyak Rusia.Ini merupakan "hukuman" terbaru atas serangan militer Rusia ke Ukraina.

"Hari ini saya mengumumkan AS menargetkan 'arteri' utama ekonomi Rusia. Kami melarang semua impor minyak dan gas serta energi Rusia," kata Biden di Gedung Putih, Selasa (8/3/2022) malam waktu setempat, dikutip CNBC International.

"Itu berarti minyak Rusia tidak akan lagi dapat diterima di pelabuhan AS dan Amerikamemberikan pukulan kuat lainnya ke 'mesin perang' (Presiden Rusia) Putin. Langkah ini akan memberikan rasa lebih sakit ke Putin," tambahnya.

Menurut Administrasi Informasi Energi (EIA), AS sendiri mengimpor rata-rata lebih dari 20,4 juta barel minyak mentah, sekitar 672.000 per hari produk olahan per bulan pada tahun 2021 dari Rusia. Ini sekitar 8% dari impor bahan bakar cair AS. 

Larangan impor yang dilakukan AS terhadap Rusia berpotensi membuat pasokan minyak dunia di pasar semakin menipis. 

Akibatnya, harga minyak terus naik. Dampaknya bisa sampai ke inflasi yang akan terus tinggi karena harga energi makin mahal. Hal ini yang membuat perak sebagai aset safe haven semakin laku karena dianggap sebagai tempat menyimpan nilai aset yang paling aman selama masa ketidakpastian geopolitik dan kenaikan inflasi.


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Putar Otak Bisnis Komoditas Andalan RI Lawan Efek Trump