Permintaan Layu, Harga Karet Turun
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia melemah pada perdagangan siang hari ini. Konflik Rusia dan Ukraina berdampak negatif terhadap permintaan karet.
Pada Senin (7/3/2022) pukul 14:26 WIB harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 253/kg, turun 0,86% dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu.
Tekanan terhadap harga karet datang dari industri sarung tangan karet yang melemah. Permintaan pun diperkirakan turun, harga mengikuti. Asosiasi produsen sarung tangan karet Malaysia mengatakan eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang sedang berlangsung berdampak negatif pada bisnis.
"Ada pertanyaan besar yang muncul, yaitu bagaimana Eropa dan negara-negara lain harus bergulat satu sama lain atas sanksi yang akan dijatuhkan pada Rusia. Jelas bahwa dalam menyakiti Rusia, Eropa dan lainnya mungkin juga melukai diri mereka sendiri karena sanksi berarti penghentian melakukan bisnis," katanya kepada Bernama.
Sementara itu, seorang pedagang mengatakan harga karet diperkirakan akan dipengaruhi oleh harga acuan minyak mentah dunia. Sehingga ada potensi menguat melihat harga minyak mentah dunia yang terus melambung tinggi.
Harga minyak mentah yang tinggi akan menguntungkan bagi karet alam, karena karet sintetis adalah barang substitusi. Karet sintetis akan lebih mahal karena minyak mentah adalah bahan baku tinggi. Saat karet sintetis menjadi mahal, pembeli cenderung beralih ke karet alam yang lebih murah. Sehingga permintaan naik, maka harga akan ikut terungkit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)