Manufaktur China Ekspansif, Harga Tembaga Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 07/03/2022 15:44 WIB
Foto: REUTERS/Danish Ismail/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat pada perdagangan siang hari ini terdorong dari permintaan dari China, konsumen utama tembaga yang menguat.

Pada Senin (7/3/2022) pukul 13:30 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 10.766/ton, naik 0,86% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.


Impor tembaga olahan China secara mengejutkan naik 9,6% selama dua bulan pertama 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Jumlahnya sebesar 969.000 pada periode Januari-Februari 2022, naik dari 884.010 pada 2021.

Peningkatan impor tembaga China untuk dua bulan pertama tahun ini tidak terduga, kata analis tembaga CRU China He Tianyu. "Salah satu penyebab kenaikan itu adalah keterlambatan logistik yang mendorong impor pada Januari dan Februari," katanya.

Sementara itu, aktivitas pabrik di China mengalami sedikit ekspansi pada Januari dan Februari sebesar 50,1 dan 50,2 karena peningkatan pesanan baru. Ini menunjukkan ketahanan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Aktivitas yang mulai ekspansif turut menjadi sentimen positif pagi pergerakan harga tembaga. Sebab tembaga adalah logam industri. Sehingga saat aktivitas manufaktur meningkat, permintaan tembaga akan naik, maka harga mengikuti.

China sendiri adalah konsumen tembaga olahan terbesar di dunia dengan mengonsumsi 54% dari total volume konsumsi tembaga dunia, melansir data Statista. Sehingga permintaan dari China mampu mempengaruhi laju harga tembaga dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siasat Bisnis Es Krim Laris Manis Saat Ekonomi Bergejolak