Nah Loh... Rusia Dihukum Pasokan Nikel Makin Seret

dhf & Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
01 March 2022 17:05
INFOGRAFIS, Larangan Ekspor Biji Nikel
Foto: Infografis/Larangan Ekspor Biji Nikel/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menguat pada perdagangan hari ini karena ekspektasi sanksi keuangan terhadap Rusia dapat mengganggu ekspor nikel Rusia.

Pada Selasa (3/1/2022) pukul 14.42 WIB harga nikel dunia tercatat 24.570/ton, menguat 1,19% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Akibat invasi ke Ukraina, sanksi dari berbagai negara menimpa Rusiasalah satunya dengan upaya untuk menendang Rusia dari jejaring informasi perbankan internasional yang dikenal sebagai SWIFT.

Upaya untuk menendang Rusia dari SWIFT layaknya memotong akses internet seseorang sehingga dalam kasus Rusia, bank-banknya akan sulit mengakses ke pasar keuangan global.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Zachariadis seorang professor teknologi keuangan dan sistem informasi di Universitas Manchester.

Hukuman ini yang dicemaskan para pelaku pasar akan mengurangi ekspor Rusia termasuk nikel dan membuat pasokan dunia makin langka. Pasalnya, Rusia memproduksi sekitar 7% dari pasokan tambang nikel global. Selain itu kebutuhan nikel Rusia dan Ukraina untuk dunia cukup tinggi.

"Industri chip Amerika Serikat sangat bergantung pada bahan baku yang bersumber dari Ukraina. Rusia juga mengekspor sejumlah elemen penting untuk pembuatan semikonduktor, mesin jet, mobil, dan obat-obatan," kata Hong.

Di tengah ketatnya pasokan nikel dunia, permintaan tumbuh dari sektor energi hijau. Khususnya untuk pembuatan baterai kendaraan listrik. Hal ini membuat persediaan nikel terus menyusut

Persediaan nikel yang dipantau oleh bursa logam London (LME) pada 28 Februari 2022 tercatat 80.094 ton. Jumlah ini turun 70% dibandingkan puncak persediaan pada April 2021.


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular