Rusia Kena Batunya! Bunga Acuan Naik ke 20%, Rubel Ambrol 28%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 February 2022 16:02
Demo Tolak Invasi Rusia Terhadap Ukraina di Washington, Amerika Serikat, as
Foto: Orang-orang memprotes invasi Rusia ke Ukraina di luar Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Sabtu (26/2/2022) (AP Photo/Jose Luis Magana)

Namun kebijakan ini tidak (atau belum?) bisa menolong mata uang rubel dari depresiasi. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), rubel ambles 28,29% ke RUB 107,72/US$ pada pukul 15:39 WIB. Ini adalah yang terlemah setidaknya sejak 1995.

Negara-negara Barat (plus Jepang) sepakat untuk mendepak Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT. Blokade ini membuat Rusia praktis dikucilkan dari pasar keuangan dunia, Rusia sudah diperlakukan layaknya Korea Utara.

Di dalam negeri, kepercayaan rakyat terhadap sistem keuangan Rusia pun runtuh. Mengutip Reuters, warga Rusia mengantre di depan mesin ATM untuk menarik seluruh uang mereka di bank karena khawatir nantinya sanksi bakal membuat uang tunai bakal menjadi barang langka.

"Bank run (atau dikenal di Indonesia dengan istilah bank rush, bank 'diserbu' oleh nasabah yang ingin menarik semua dana) di Rusia sudah dimulai. Inflasi bakal melonjak. Sistem perbankan Rusia sangat mungkin menghadapi masalah besar," tegas Jeffrey Halley, Senior Market Analyst di OANDA, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(aji/vap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular