Rusia Dihukum Pasar! Nilai Uang Rubel Anjlok 29% Lawan Dolar

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
28 February 2022 12:31
Mata uang Rubel Rusia. (REUTERS/Eduard Korniyenko)
Foto: Mata uang Rubel Rusia. (REUTERS/Eduard Korniyenko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina yang dinilai tanpa sebab yang pasti mendapatkan karma. Rusia seakan dihukum oleh pasar tercermin dari nilai mata uangnya yang anjlok hampir 30%.

Dikutip dari CNBC, Senin (28/2/2022), pada perdagangan hari ini Mata Uang Rubel Rusia anjlok 29%. Dimana Rubel diperdagangkan senilai 119 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Anjloknya nilai tukar Rubel ini terjadi ketika ketegangan antara Rusia-Ukraina yang pecah dan hingga saat ini tak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

Sebagai informasi, serangan dari Rusia sudah berhari-hari ditujukan ke Ukraina. Lalu pada hari Minggu kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan menetapkan status siaga tinggi kepada pasukan pencegahan nuklir negaranya.

Meskipun serangan Rusia makin menjadi-jadi terutama telah menyerang kota Kyiv serta Kharkiv, Ukraina tetap memilih bertahan. Sehingga banyak negara yang mengecam perbuatan Rusia.

Presiden AS Joe Biden bahkan mengatakan, bahwa serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina tidak memiliki alasan yang kuat. Sehingga ia mengecam dan akan memberikan sanksi kepada bank-bank Rusia akibat utang negara tersebut.

Bahkan, beberapa negara seperti AS, Eropa dan Kanada sepakat untuk memblokir akses bank-bank utama Rusia dari SWIFT. Ini adalah lembaga yang menghubungkan lebih dari 11 ribu bank dan lembaga keuangan di lebih dari 200 negara.

Sementara itu, Senior Ahli Strategi Makro di CIBC capital Market Bipan Rai melihat bahwa anjloknya nilai tukar Rubel akan berlanjut. Jumlah bisa lebih signifikan dari depresiasi saat ini.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Gempur Ukraina, Uang Rubel Hancur ke Titik Terendah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular