
Ngamuk! Harga Nikel Naik 5%, Tertinggi Sejak 2010

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga nikel dunia meroket, mencapai harga tertinggi sejak 4 Mei 2010 pada perdagangan siang hari ini.
Rusia telah meluncurkan serangan ke Ukraina dikhawatirkan akan menyebabkan krisis pasokan nikel.
Pada Kamis (24/2/2022) pukul 14.50 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 25.655,5/ton, naik 5,16% dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya.
Beberapa ledakandiUkraina telah dilaporkan oleh wartawan dan pejabat pemerintahan, setidaknya empat kota pada pagi hari ini waktu setempat, yang merusak klaim Presiden Rusia Vladimir Putih bahwa Rusia telah meluncurkan operasi militer yang akan terbatas di timur Ukraina.
Mulai dari dua jam lalu sebelum pagi waktu setempat, ledakan terasa di kota Kyiv, Odessa, Kharkiv, dan Mariupol. Menurut berita, ledakan masih berlangsung. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa invasi skala penuh dari negaranya sedang berlangsung.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengutuk serangan tersebut. Dia juga mengatakan bahwa dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia dalam pernyataanya sebelum dia melakukan panggilan larut malam dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Uni Eropa akan mengadakan pertemuan darurat hari ini untuk membahas tanggapannya terhadap perkembangan terbaru.
Perang yang meletus membuat para pelaku pasar cemas akan pasokan nikel dunia yang saat ini terus menyusut.
Pasalnya, Rusia adalah produsen nikel terbesar nomor 3 di dunia dengan produksi 280.000 ton pada tahun 2020, mengacu data Statista. Sehingga pengaruhnya besar terhadap pergerakan harga nikel dunia.
Per 23 Februari 2022, persediaan nikel yang dipantau oleh bursa logam London (LME) tercatat 81.300 ton, turun 70% dari persediaan tertinggi pada April 2021.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat