Reli Tujuh Hari Beruntun, Investor Nikel Mulai Tarik Cuan

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
23 February 2022 19:45
FILE PHOTO: A worker holds iron ore at the Krakatau Bandar Samudra port, a subsidiary of PT Krakatau Steel Tbk in Cilegon, Indonesia's Banten province February 21, 2013. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: Bijih Besi (REUTERS/Beawiharta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia terkoreksi pada perdagangan hari ini karena aksi ambil untung investor setelah reli yang terjadi dalam tujuh hari.

Pada Rabu (23/2/2022) pukul 16.20 WIB harga nikel tercatat US$ 24.490/ton, turun 0,28% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Harga nikel dunia telah menguat 6% dalam tujuh sesi perdagangan terakhir. Hal ini membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.

Akan tetapi ketegangan Rusia dan Ukraina bisa menopang kenaikan harga nikel lebih lanjut ke depan. 

Di awal pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan wilayah Donestk dan Luhansk dari Ukraina.

Putin juga mengerahkan pasukannya ke wilayah tersebut untuk "menjaga perdamaian". Presiden AS, Joe Biden pun memberikan sanksi atas aksi tersebut.

"Ini adalah awal dari invasi Rusia ke Ukraina, Putin mengindikasikan hal tersebut dan meminta izin Duma (parlemen) untuk melakukannya. Jadi saya mulai memberikan sanksi," kata Biden sebagaimana diwartakanCNBC International.

Rusia adalah produsen nikel terbesar nomor 3 di dunia denganproduksi280.000 ton pada tahun 2020, mengacu data Statista. 


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular