Gegara NODX, Kurs Dolar Singapura Naik Terus Lawan Rupiah
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (21/2) setelah membukukan pelemahan dua pekan beruntun. Mata Uang Negeri Merlion ini mulai bangkit sejak Kamis lalu setelah rilis data ekspor.
Pada pukul 13:26 WIB, SG$ setara Rp 10.652, dolar Singapura menguat 0,12% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sebelumnya di awal perdagangan dolar Singapura sempat menguat 0,28% ke Rp 10.670/SG$.
Penguatan tersebut terpangkas akibat ada kabar baik dari Barat yang membuat rupiah kembali bertenaga.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden disebut akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Keduanya akan ditengahi Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ini bisa terjadi asal Rusia tidak menginvasi Ukraina.
Jen Psaki, Pejabat Gedung Putih mengatakan kemungkinan pertemuan puncak antara Biden Putin hanya akan diadakan setelah pertemuan antara menteri luar negeri kedua negara, yang dijadwalkan untuk akhir pekan ini.
Psaki juga menegaskan pertemuan itu bisa terjadi jika Rusia tidak melakukan invasi ke Ukraina. Meski masih dipenuhi ketidakpastian, setidaknya pasar melihat risiko terjadinya serangan militer bisa semakin berkurang.
Sementara itu dari Singapura, pada Kamis lalu Enterprise Singapore (ESG) melaporkan ekspor non-minyak domestik (NODX) meroket 17,6% year-on-year (yoy). Dengan demikian, NODX Singapura sudah mencatat pertumbuhan dalam 14 bulan beruntun.
Singapura merupakan negara yang mengandalkan ekspor guna memutar roda perekonomiannya. Rasio ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura lebih dari 100%. Singapura menjadi negara dengan rasio ekspor terhadap PDB terbesar di dunia. Artinya, ketika ekspornya terus tumbuh, maka PDB juga akan terkerek.
Meski demikian, ESG masih mempertahankan proyeksi NODX di tahun ini hanya tumbuh 0% sampai 2% saja di tahun ini, setelah meroket 12,1% sepanjang 2021.
Beberapa analis mengatakan momentum kenaikan ekspor masih akan berlanjut di tahun ini meski masih diliputi ketidakpastian.
"Kami mempertahankan proyeksi NODX tumbuh 4% hingga 6%, lebih tinggi dari ekspektasi ESG," kata Chua Hak Bin dan Lee Ju Ye, ekonom di Maybank, sebagaimana dilansir The Straits Times, Kamis (17/2).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)