BBCA Tak Tergoyahkan, BBHI Bertahan di 10 Besar Big Caps

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
21 February 2022 12:50
BCA
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali membukukan kinerja positifnya pada pekan lalu dan menjadikan IHSG mencatatkan kinerja positif dalam tiga pekan beruntun.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pekan lalu, IHSG melonjak 1,13% secara point-to-point. Pada perdagangan Jumat (18/2/2022) pekan lalu, IHSG ditutup melesat 0,84% ke level 6.892,818.

Bahkan, IHSG lagi-lagi mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada pekan lalu.

Meski melesat dan mencetak ATH baru, tetapi nilai transaksi bursa pada pekan lalu malah turun menjadi Rp 62,17 triliun, dari pekan sebelumnya sebesar Rp 67,99 triliun. Volume perdagangan mencapai 131,36 miliar dan ditransaksikan sebanyak 7,83 juta kali.

Tak hanya nilai transaksinya yang turun, investor asing juga mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 131 miliar pada pekan lalu.

Seiring masih cerahnya IHSG, total 10 besar kapitalisasi pasar terbesar (big cap), per Jumat akhir pekan lalu kembali meningkat menjadi Rp 3.494 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 3.477 triliun.

Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap 10 Besar (RP T)

No.Emiten18 Feb 2022No.Emiten11 Feb 2022No.Emiten4 Feb 2022
1.BCA/BBCA9671.BCA/BBCA9551.BCA/BBCA943
2.Bank BRI/BBRI6652.Bank BRI/BBRI6682.Bank BRI/BBRI632
3.Telkom/TLKM4363.Telkom/TLKM4413.Telkom/TLKM419
4.Bank Mandiri/BMRI3634.Bank Mandiri/BMRI3574.Bank Mandiri/BMRI345
5.Astra/ASII2275.Astra/ASII2215.Bank Jago/ARTO229
6.Bank Jago/ARTO2126.Chandra Asri/TPIA2176.Astra/ASII223
7.Chandra Asri/TPIA2057.Bank Jago/ARTO2057.Chandra Asri/TPIA208
8.Bank BNI/BBNI1478.Unilever/UNVR1498.Unilever/UNVR153
9.Unilever/UNVR1479.Bank BNI/BBNI1429.Bank BNI/BBNI135
10.Allo Bank/BBHI12510.Allo Bank/BBHI12210.Bayan/BYAN124

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (18/2/2022)

Berdasarkan data di atas, secara mayoritas mengalami kenaikan kapitalisasi pasar (market cap). Hanya empat saham yang mengalami penurunan market cap pada akhir pekan lalu.

Dari saham yang mengalami kenaikan market cap, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi yang paling besar kenaikannya pada akhir pekan lalu, yakni meningkat sebesar Rp 12 triliun menjadi Rp 967 triliun.

Sedangkan dari saham yang mengalami penurunan market cap, saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menjadi saham yang paling besar penurunan market cap-nya pada pekan lalu, yakni turun sebesar Rp 12 triliun menjadi Rp 205 triliun.

Sedangkan saham bank digital PT Allo Bank Tbk (BBHI) masih bertahan di posisi ke-10, di mana market cap-nya bertambah sebesar Rp 3 triliun menjadi Rp 125 triliun.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

IHSG yang kembali cerah dan juga kembali mencetak ATH barunya pada pekan lalu terjadi di tengah kondisi eksternal yang masih belum stabil. Pekan lalu, memang sempat tersiar kabar bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin akan menarik pasukkannya dari Ukraina dan pejabat Rusia menyebut bahwa "latihan militer" yang dilakukan di perbatasan Ukraina telah selesai.

Akan tetapi kondisi kembali memburuk karena Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) dan Amerika Serikat (AS) tidak melihat adanya pengurangan pasukan yang signifikan, malah sebaliknya. Terbaru Presiden AS, Joe Biden meyakini bahwa Putin telah membuat keputusan untuk menginvasi Ukraina.

Sementara itu dari AS, risalah pertemuan tanggal 25-26 Januari menyebutkan Pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sepakat "jika inflasi tidak turun seperti yang mereka harapkan, akan tepat bagi komite untuk menghapus akomodasi kebijakan lebih cepat daripada yang mereka antisipasi saat ini."

Ketika The Fed menaikkan suku bunga antara tahun 2015 dan 2018, hal tersebut dilakukan secara bertahap-dan tidak pernah lebih dari sekali setiap kuartal. Jika kenaikan suku bunga dilakukan setiap pertemuan The Fed - kira-kira enam minggu sekali - ini merupakan kenaikan paling agresif sejak tahun 2006.

Risalah juga menunjukkan para pejabat melanjutkan pertimbangan mereka tentang seberapa agresif kebijakan untuk mengecilkan portofolio aset US$ 9 triliun mereka, tetapi tidak memberikan banyak petunjuk baru tentang bagaimana hal itu mungkin terjadi akhir tahun ini.

Langkah tersebut merupakan cara lain bagi The Fed untuk memperketat kondisi keuangan guna mendinginkan perekonomian.

Meski kondisi eksternal tidak mendukung, tetapi kabar baik datang dari dalam negeri. Bank Indonesia (BI) melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencatat surplus di tahun 2021 begitu juga dengan transaksi berjalan (current account) yang sebelumnya selalu defisit dalam satu dekade terakhir.

"Perkembangan NPI secara keseluruhan tahun 2021 mencatat surplus tinggi, sehingga ketahanan sektor eksternal tetap terjaga. Surplus NPI tahun 2021 tercatat sebesar 13,5 miliar dolar AS, jauh meningkat dibandingkan capaian surplus pada tahun sebelumnya sebesar 2,6 miliar dolar AS," tulis BI dalam keterangan resminya, Jumat (18/2/2022).

Pos transaksi berjalan mencatat surplus US$ 3,3 miliar atau 0,3% dari produk domestik bruto (PDB) sepanjang 2021. Kali terakhir transaksi berjalan mencatat surplus secara tahunan yakni pada 2011 lalu.

Jika dilihat secara kuartalan, surplus transaksi berjalan tercatat sebesar US$ 1,4 milar (0,4% dari PDB) di kuartal IV-2021, lebih dari dari kuartal sebelumnya US$ 5 miliar (1,7% dari PDB) di tiga bulan sebelumnya.

Transaksi berjalan menjadi faktor yang begitu krusial bagi pergerakan rupiah lantaran arus devisa yang mengalir dari pos ini cenderung lebih stabil ketimbang pos NPI lainnya, yakni Transaksi Modal dan Finansial.

Surplus transaksi berjalan bisa membuat pergerakan rupiah lebih stabil, yang tentunya berdampak bagus bagi perekonomian Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular