
BEI Sebut 5 Saham New Economy Masuk Big Cap, Ada BBHI, Loh!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan saat ini beberapa perusahaan di sektor ekonomi baru (new economy) seperti e-commerce, data center dan bank digital kian mendominasi jajaran 50 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, setidaknya ada lima perusahaan di sektor teknologi yang masuk masuk dalam top 50 kapitalisasi pasar terbesar di bursa saham Tanah Air.
Pertama, PT Bank Jago Tbk (ARTO), sampai dengan Desember 2021 nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 219,48 triliun, atau menempati urutan ke-6 di jajaran 50 perusahaan dengan market capitalization (market cap) terbesar BEI.
Kedua, ada PT Elang Mahkota Teknolgi Tbk (EMTK) dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 139,63 triliun, atau berada di urutan ke-9.
Ketiga, emiten data center PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 104,82 triliun dn menempatkannya di urutan ke-12.
Keempat, emiten bank digital yang dimiliki pengusaha nasional, Chairul Tanjung PT Allo Bank Tbk (BBHI), nilai kapitalisasi pasarnya menembus Rp 81,83 triliun dan menempati posisi ke-18.
Di posisi kelima, ada emiten menara telekoomunikasi BUMN, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). Dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 69,31 triliun menempatkannya masuk daftar ke-24 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar.
Posisi keenam ditempati oleh emiten e-commerce, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 44,31 triliun dan berada di posisi ke-42.
"Dari lanskap 50 perusahaan dengan market cap terbesar, perusahaan teknologi mulai mendominasi dan menduduki posisi strategis. Bukalapak baru masuk sudah menempati posisi 42," kata Nyoman, Selasa (25/1/2022).
Nyoman menyampaikan, sampai dengan saat ini terdapat 30 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham BEI.
Jika dilihat berdasarkan klasifikasi asetnya, 4 perusahaan masuk kategori aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar. 14 perusahaan aset skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar.
"12 perusahaan masuk kategori aset skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar," ungkapnya.
Sementara itu, bila dirinci berdasarkan sektornya sebagai berikut:
• 4 Perusahaan dari sektor Industrials;
• 4 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
• 9 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
• 4 Perusahaan dari sektor Technology;
• 1 Perusahaan dari sektor Healthcare;
• 2 Perusahaan dari sektor Energy;
• 1 Perusahaan dari sektor Financials;
• 3 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;
• 2 Perusahaan dari sektor Infrastructures.
(sys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kode Broker Dihapus, Begini Suara Investor Ritel?