IHSG Anjlok 1,7%, Ternyata Asing Jualan 5 Saham Big Cap Ini!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
25 January 2022 10:47
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 1,7%, investor asing berbondong-bondong melego saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) pada lanjutan sesi I perdagangan Selasa (25/1/2022).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.33 WIB, IHSG ambles 1,71% ke posisi 6.541,63, dengan nilai transaksi Rp 5,84 triliun dan volume perdagangan 11,66 miliar saham. Investor asing tercatat meninggalkan bursa RI dengan nilai jual bersih (net sell) Rp 122,09 miliar di pasar reguler.

Berikut 5 saham big cap yang paling banyak dijual asing pagi ini.

  1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), turun -1,70%, ke Rp 4.050/unit. Net sell Rp 86,3 M

  2. Bank Central Asia (BBCA), -1,60%, ke Rp 7.675/unit. Net sell Rp 78,9 M

  3. Bank Jago (ARTO), -5,31%, ke Rp 17.375/unit. Net sell Rp 53,1 M

  4. Bank Negara Indonesia (BBNI), -3,52%, ke Rp 6.850/unit. Net sell Rp 15,5 M

  5. Unilever Indonesia (UNVR), -1,23%, ke Rp 4.030/unit. Net sell Rp 5,9 M

Saham bank BUMN BBRI turun 1,70% di tengah aksi jual bersih asing Rp 86,3 miliar, tertinggi di bursa pagi ini.

Dengan ini, dalam sepekan, saham BBRI turun 3,10% dan sejak awal tahun melemah 1,22%.

Kabar teranyar, BBRI berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan dengan nilai nominal diperkirakan mencapai Rp 3 triliun.

Menurut keterbukaan informasi yang diterbitkan di website BEI, aksi buyback dilakukan melalui BEI, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat 18 bulan sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2022 (RUPST).

Dengan ini, perkiraan periode buyback BBRI akan dilaksanakan di rentang 1 Maret 2022 sampai 31 Agustus 2023.

Rencananya, saham hasil buyback ini akan digunakan untuk program kepemilikan saham pekerja dan/atau Direksi dan Dewan Komisaris BBRI.

Saham bank dengan kapitalisasi terbesar di bursa, BBCA juga turun 1,60% ke Rp 7.675/saham, seiring aksi jual asing Rp 78,9 miliar pagi ini.

Sementara, di antara yang lainnya, saham ARTO menjadi yang paling melemah, yakni 5,31%, seiring asing melego saham ini hingga Rp 53,1 miliar.

Pergerakan IHSG mengekor bursa saham Asia yang hari ini 'kebakaran'. Indeks Nikkei memimpin pelemahan dengan koreksi 2,03%.

Sementara itu, tiga indeks utama bursa saham AS atau Wall Street kompak bangkit pada perdagangan awal pekan ini.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan Senin (24/1/2022) dan menyentuh posisi terendah sejak tahun lalu.

Namun, indeks Dow Jones bangkit dan ditutup di 34.364,5, naik 0,29%. Kemudian indeks S&P 500 naik 0,28% menjadi 4.400. Lalu, Nasdaq Composite yang terungkit dengan kenaikan 0,63% menjadi 13.855.1.

Sentimen lain datang dari rapat The Fed mengenai kebijakan moneter yang bakal diumumkan pada Rabu (26/1/2022) waktu setempat. Investor mencemaskan tentang berapa kali suku bunga akan dinaikkan oleh The Fed tahun ini dan kapan kenaikan akan dimulai.

Goldman Sachs memproyeksikan kenaikan sebanyak 4 kali tahun ini. Namun, bank investasi ini melihat ada risiko bahwa kenaikan suku bunga akan lebih banyak dari itu karena lonjakan inflasi.

Kenaikan suku bunga di AS bisa berdampak pada aliran dana asing yang keluar dari Indonesia. Diperkirakan akan ada sedikit guncangan di pasar keuangan Indonesia. Walaupun tidak separah yang terjadi pada tahun 2013, karena fundamental ekonomi Indonesia yang lebih kuat.

Maka dari itu investor diperkirakan akan bersikap wait and see alias menunggu pertemuan The Fed selesai untuk mendapatkan sinyal agenda kenaikan suku bunga AS.

Selain itu, kenaikan angka kasus harian Covid-19 membayangi laju IHSG.

Investor berfokus pada perkembangan pandemi Covid-19 di Tanah Air, di mana kasus infeksi harian Covid-19 meningkat hampir 10x sejak awal tahun. Per 24 Januari angka kasus harian Covid-19 Indonesia tercatat 2.927 orang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Asing yang Bikin IHSG Ambrol 2%, tapi...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular