Yes! Harga Nikel Pecah Rekor

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
18 February 2022 15:03
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia mengukir rekor tertinggi sejak satu dekade silam setelah tensi perang Rusia dan Ukraina kembali memanas. Investor khawatir terhadap keadaan pasokan nikel dunia

Pada Jumat (18/2/2022) pukul 14.30 WIB harga nikel tercatat US$ 24.090/ton, naik 0.8% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Harga nikel dunia menguat setelah adu tembak dan pernyataan Biden soal perang yang bisa terjadi kapan saja membuat investor cemas akan persediaan nikel dunia yang sudah menipis.

Maklum, Rusia adalah produsen nikel terbesar nomor 3 di dunia dengan produksi 280.000 ton pada tahun 2020, mengacu data Statista. Sehingga memiliki pengaruh terhadap pergerakan harga nikel dunia.

terjadi kontak senjata antara tentara Ukraina dengan kelompok separatis pro-Rusia kemarin pagi. Konflik Ukraina dengan kelompok ini sudah terjadi bertahun-tahun, tetapi sangat mungkin dijadikan salah satu alasan oleh Rusia untuk masuk ke Ukraina.

MengutipReuters, baik pemerintah maupun pemberontak saling menuduh masing-masing telah menembak melintasi garis gencatan senjata.

"Beberapa provokasi direncanakan hari ini, kami memperkirakan dan mengira bahwa perang telah dimulai," kata seorang penduduk desa Stanytsia Luhanska, Dmytro.

Hal ini semakin menimbulkan kekhawatiran Barat akan potensi serangan Rusia ke Ukraina. Sebelumnya AS dan NATO menuding Rusia bersiap melakukan invasi dengan menempatkan 100.000 lebih pasukan di perbatasan Ukraina, meski Moskow membantah dan meluncurkan sejumlah foto dan video monarki pasukan.

Selain itu, Amerika Serikat (AS) juga masih meyakini bahwa Moskow akan segera menyerang Ukraina dalam beberapa hari ke depan. Sekarang negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu tinggal mencari alasan yang tepat untuk itu.

"Kami meyakini bahwa mereka (Rusia) akan segera melakukan operasi jika sudah ada alasan. Setiap laporan yang kami miliki adalah mereka bersiap pergi ke Ukraina dan menyerang Ukraina. Perasaan saya ini akan terjadi dalam beberapa hari ke depan," tegas Joseph 'Joe' Biden, Presiden AS, seperti dikutip dari Reuters.


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular