Harga Nikel Stagnan Gegara Pasokan di China Turun, di RI Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Kamis, 17/02/2022 14:23 WIB
Foto: Dok Antam

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia terpantau stabil pada perdagangan siang hari ini ditopang kabar pasokan di China yang turun pada bulan Januari. Sementara produksi nikel Indonesia diperkirakan melonjak tahun ini.

Pada Kamis (17/2/2022) pukul 13.37 WIB harga nikel stagnan di US$ 23.406/ton.


Persediaan nikel China pada bulan Januari menurun tajam. Hal ini berpengaruh terhadap pasokan dunia karena China adalah konsumen nikel terbesar.

Persediaan nikel di pasar China turun 3.208 ton atau 29% month-to-month menjadi 7.856 ton. Ini jadi level terendah dalam dua tahun.

Sedangkan persediaan di kawasan berikat turun 2.220 ton atau 21,34% menjadi 8.100 ton.

Penurunan persediaan nikel di China karena para pembeli nikel menimbun persediaan untuk liburan tahun baru China.

Sejalan dengan penurunan persediaan di China, stok nikel di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) kembali turun kemarin.

Pada 16 Februari persediaan nikel di gudang LME tercatat sebesar 83.820 ton, turun 654 ton dari hari sebelumnya. Jika dibandingkan dengan puncak persediaan di bulan April 2021, persediaan nikel telah turun 68%.

Persediaan yang terus menyusut menopang harga nikel untuk terus menguat dan bertahan di atas level 'keramat' US$ 23.000/ton.

Di sisi lain, produksi nikel Indonesia, produsen nikel terbesar dunia, diprediksi akan melonjak pada tahun 2022 seiring dengan pembukaan kembali aktivitas ekonomi. Hal ini meredakan sentimen kendala pasokan nikel dunia.

Fitch Solution dalam risetnya memproyeksikan produksi tambang nikel Indonesia pada tahun 2022 sebesar 919.600 ton. Jumlah produksi ini naik 10% dibandingkan dengan tahun lalu (year-on-year/yoy). 

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Forum Industri Nikel Minta Kenaikan Tarif Royalti Dikaji Ulang