Ritel Jadi Andalan, Inilah Broker Penguasa Transaksi di BEI
Jakarta, CNBC Indonesia - Transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) kian semarak. Hal ini ditandai oleh laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menyentuh rekor tertingginya di level 6.850,19.
Kenaikan IHSG ke level tertinggi itu tidak terlepas dari perusahaan sekuritas yang menyokong aktivitas transaksi harian di bursa. Menariknya, dari sisi investor yang didominasi investor ritel domestik, diketahui kian menguasai transaksi di bursa saham Tanah Air.
Berdasarkan data BEI, pada perdagangan sepanjang pekan lalu 7-11 Februari 2022, terdapat 10 perusahaan sekuritas yang menjadi penguasa dari sisi nilai transaksi.
Pertama, adalah Mirae Asset Sekuritas Indonesia dengan nilai transaksi Rp 13,99 triliun. Kedua, ada UBS Sekuritas Indonesia dengan torehan transaksi Rp 9,28 triliun.
Selanjutnya, Maybank Sekuritas Indonesia senilai Rp 8,11 triliun. JP Morgan Sekuritas Indonesia berada di peringkat keempat dengan nilai transaksi Rp 7,41 triliun dan Mandiri Sekuritas di peringkat kelima dengan nilai transaksi Rp 7,31 triliun.
Selanjutnya, di peringkat keenam, Indo Premier Sekuritas menorehkan nilai transaksi Rp 6,96 triliun diikuti oleh CGS-CIMB Sekuritas Indonesia senilai Rp 6,50 triliun.
Adapun, tiga sekuritas lainnya yang juga masuk daftar adalah Semesta Indovest Rp 4,46 triliun, Credit Suisse Sekuritas Indonesia Rp 4,23 triliun dan Macquarie Sekuritas Indonesia senilai Rp 3,66 triliun.
Bila dilihat dari sisi frekuensi transaksi, terdapat beberapa sekuritas lain yang masuk peringkat 10 besar, yakni Indo Premier Sekuritas dengan frekuensi sebanyak 1,63 juta transaksi atau di peringkat kedua.
Ajaib Sekuritas Asia di peringkat ketiga dengan transaksi sebanyak 1,42 juta kali. Lalu ada BNI Sekuritas di peringkat keenam dengan transaksi sebanyak 522 ribu kali.
Sedangkan, Phillip Sekuritas dan MNC Sekuritas berada di peringkat kedelapan dan kesepuluh dengan frekuensi transaksi masing-masing sebanyak 499 ribu dan 393 ribu kali.
(sys/vap)