
Pasokan Dunia Terus Turun, Harga Nikel Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia terpantau menguat pada perdagangan siang hari ini ditopang oleh persediaan di gudang yang terus menipis.
Pada Rabu (16/2/2022) pukul 12.47 WIB harga nikel tercatat US$ 23.425/ton, naik 0,57% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.
Persediaan nikel di gudang terus turun sejak April 2021 yang merupakan puncak persediaan sejak pandemi.
Jumlah persediaan nikel di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) pada 15 Februari 2022 tercatat 84.474 ton, turun 420 ton dibandingkan dengan hari sebelumnya. Jika dibandingkan dengan bulan April, jumlah persediaan nikel telah jatuh 68,1%.
Menipisnya persediaan nikel mengimbangi sentimen dari tensi antara Rusia dan Ukraina yang mendingin.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi kalau Kementerian Pertahanan Rusia telah menarik tentara serta prasarana dan sarana pendukung dari perbatasan Ukraina. Hal itu disampaikan Putin dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, kemarin.
Putin mengatakan, Rusia "tentu saja" tidak menginginkan perang. Menurut dia, Rusia siap mencari solusi dengan Barat.
"Kami siap untuk bekerja sama lebih jauh. Kami siap untuk masuk ke jalur negosiasi," ujar Putin seperti dilansir AFP, Rabu (16/2/2022).
Sebelumnya harga nikel dunia terdorong dari kekhawatiran perang Rusia meletus. Sebab, Rusia adalah produsen nikel terbesar nomor 3 di dunia dengan produksi 280.000 ton pada tahun 2020, mengacu data Statista. Sehingga memiliki pengaruh terhadap pergerakan harga nikel dunia.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIAÂ
(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat