
Jokowi Kejar Setoran Royalti, Ini Dia Taipan Batu Bara RI

Grup Bakrie tercatat memiliki bisnis di hampir semua sektor penting perekonomian. Gurita bisnis Grup Bakrie mencakup bisnis pertambangan, energi, infrastruktur, jasa keuangan, kesehatan, telekomunikasi, media, perkebunan hingga teknologi.
Roda bisnis bidang pertambangan milik Grup Bakrie dilaksanakan oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI). BUMI mengendalikan dua raksasa tambang batubara tanah air yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2021 pendapatan BUMI tercatat naik 13% yoy menjadi US$ 666,18 juta (Rp 9,3 triliun), sedangkan perusahaan mampu memperoleh laba bersih US$ 71,29 juta (Rp 1,1 triliun) dari semula mengalai kerugian US$ 136,11 (Rp 1,96 triliun) juta pada September 2020 lalu.
Selain yang telah disebutkan di atas masih terdapat beberapa konglomerasi besar penguasa industri batubara nasional, seperti emiten pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam sembilan bulan pertama tahun 2021 mencatatkan kenaikan pendapatan 50,8% menjadi Rp 19,38 triliun dengan laba bersih juga meningkat 178,7% menjadi Rp 4,85 triliun.
Grup Sinarmas juga memiliki usaha tambang batubara yang berlokasi di Berau Kalimantan Timur yang bisnisnya dijalankan oleh PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Beberapa pemain besar lainnya termasuk PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan emiten milik Luhut Binsar Pandjaitan, TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
(ras/ras)[Gambas:Video CNBC]