Diteror Inflasi AS, Harga Tembaga Anjlok Nyaris 2%!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
11 February 2022 13:49
Ilustrasi batu tembaga. (Dok: Detikcom/Dikhy Sasra)
Foto: Ilustrasi batu tembaga. (Dok: Detikcom/Dikhy Sasra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga anjlok pada perdagangan jelang siang hari ini terbebani nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang melonjak.

Pada Jumat (11/2/2022) pukul 11:19 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 10.086 WIB, ambles 1,64% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Departemen Tenaga Kerja AS kemarin melaporkan inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) tumbuh 7,5% year-on-year (yoy) di bulan Januari, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 7% (yoy) juga ekspektasi Reuters sebesar 7,3% (yoy).

Inflasi tersebut menjadi yang tertinggi sejak Februari 1982, dan kembali menguatkan ekspektasi bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga dengan agresif di tahun ini dan kemungkinan sebesar 50 basis poin di bulan Maret nanti.

Ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga melonjak tinggi. Berdasarkan data CME Fedwatch, pelaku pasar mengantisipasi bahwa The Fed bakal menaikkan suku bunga acuan 50 bps pada Maret 2022 dengan probabilitas 92,8%.

Ekspektasi akan kenaikan suku bunga mendorong dolar AS naik ke posisi tertinggi dalam sepekan. Dolar AS tercatat US$ 95,93, naik 0,39% dibandingkan posisi kemarin.

Indeks dolar AS yang naik jadi sentimen negatif terhadap laju tembaga. Sebab tembaga yang dibanderol dengan greenback menjadi lebih mahal dibandingkan mata uang lainnya. Permintaan akan susut, maka harga akan turun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular