Anjloknya Laba UNVR hingga Target Market Cap BRI Rp 1.000 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi beli investor yang cukup massif pada perdagangan Kamis kemarin tak cukup menyelamatkan bursa saham domestik keluar dari tekanan.
Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,16% ke level 6.823,64 dengan nilai transaksi Rp 15,24 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 1,73 triliun.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat ini (11/2/2022):
1.Laba Unilever (UNVR) Turun 19,6% Pada 2021
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba sebesar Rp 5,76 triliun pada 2021, turun 19,6% dibandingkan dengan Rp 7,16 triliun pada 2020.
Penurunan laba disebabkan turunnya penjualan. Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 39,5 triliun pada 2021, turun 7,97% dari Rp 42,97 triliun pada 2020.
"Meski pertumbuhan penjualan domestik melambat sebesar 8,0% pada tahun 2021, Perseroan tetap berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp 39,5 triliun," ujar Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbkdalam keterangan resmi, Kamis (10/2/2022).
Kategori Foods & Refreshment menjadi penopang utama pertumbuhan dengan membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 1,4% di tahun 2021. Adapun pada 2021, harga pokok penjualan berhasil ditekan menjadi Rp 19,9 triliun dari Rp 20,5 triliun pada 2020. Hasilnya, laba kotor menjadi Rp 19,6 triliun, turun 12,6% dari Rp 22,46 triliun.
2.Mitra Keluarga (MIKA) Anggarkan Rp 500 M Buat Buyback Saham
Emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menganggarkan Rp 500 miliar untuk buyback saham sebanyak-banyaknya 200 juta saham.
Ini merupakan buyback saham tahap keempat yang dilakukan perseroan dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/2/2022), perseroan bakal mengeksekusi rencana buyback saham mulai 11 Februari hingga 10 Mei 2022.
3.Padahal Sudah Delisting, Dapen Pupuk Kaltim Borong Saham DAJK
Dana Pensiun (Dapen) PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) tercatat memiliki porsi kepemilikan di perusahaan kemasan kertas dan karton, PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo (dulu berkode DAJK) yang telah dinyatakan delisting (penghapusan pencatatan saham) dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hal ini terungkap melalui data Kustodian Sentral Efek Indonesia di website BEI yang terbit pada Rabu kemarin (9/2/2022).
Menurut data KSEI, per Selasa (8/2), Dapen Pupuk Kaltim tercatat memiliki 147.187.900 saham atau setara dengan 5,89% dari total saham Dwi Aneka Jaya.
4.Produksi Nikel Vale Indonesia (INCO) Turun 9,48% Pada 2021
Emiten nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan bahwa Perseroan telah memproduksi 65.388 metrik ton nikel dalam matte pada tahun 2021.
Perolehan ini turun 9,48% dibandingkan dengan produksi pada 2020 yang sebesar 72.237 metrik ton.
Meski demikian, manajemen mengungkapkan bahwa perseroan mencapai produksi tahunan yang lebih tinggi dari apa yang telah ditargetkan sebelumnya.
"Hal ini disebabkan oleh penundaan eksekusi pembangunan kembali tanur listrik 4 yang semula dijadwalkan untuk mulai pada November menjadi Desember tahun ini," kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Perseroan dalam keterangan resmi, Kamis (10/2/2022).
(sys/dhf)