Di Eropa, Mata Uang Garuda Perkasa Lagi!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Rabu, 09/02/2022 13:34 WIB
Foto: Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah perkasa di hadapan mata uang negara-negara Eropa pada perdagangan hari ini, Rabu (9/2/2022) di antaranya Euro, pound sterling, dan franc Swiss. Dengan begitu, rupiah berhasil menguat selama dua hari beruntun di Eropa.

Pada pukul 11:48 WIB, tercatat rupiah terhadap EUR terapresiasi 0,09% ke Rp 16.410,58/EUR dan menguat tipis terhadap dolar Inggris sebanyak 0,07% ke Rp 19.471,76/GBP. Rupiah juga perkasa melawan franc swiss 0,16% ke Rp 15.531,41/CHF.

Sebagai informasi, kurs rupiah juga menang melawan dolar AS hari ini, tercatat pada pukul 11:00 WIB, rupiah menguat 0,17% ke Rp 14.365/US$. Nilai Mata Uang Garuda ini memang sedang di atas angin karena dibantu oleh rilis data ekonomi yang baik pada pekan ini.


Apa saja?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pagelaran Mandiri Investment Forum mengatakan bahwa Indonesia mempunyai cadangan devisa yang cukup untuk menahan gejolak perekonomian dari eksternal.

Meski dilaporkan posisi cadangan devisa akhir Januari tahun ini turun US$ 3,6 miliar dari bulan sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa posisi cadangan devisa tersebut cukup untuk menstabilkan perekonomian.

Selain itu, Jokowi juga berencana meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dengan reformasi struktural di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. IKN akan digunakan sebagai showcase transformasi baik di bidang lingkungan, basis ekonomi, teknologi, pendidikan berkualitas, dan termasuk pelayanan kesehatan.

Hal tersebut akan membantu meningkatkan investasi serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis Produk Domestik Bruto (PDB) yang tumbuh 3,69% senilai Rp 16.970,8 triliun pada tahun 2021. Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 sebesar 3,6% atau sesuai dengan prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu.

Adapun realisasi kuartal IV-2021 sebesar 5,02%, sejalan dengan prediksi Kemenkeu yang memperkirakan angka 5,1% dan keseluruhan tahun di level 3,7%.

Geopolitik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki babak baru, di mana intelijen AS melaporkan Rusia sudah menerjunkan 83 batalion yang masing-masing beranggotakan 1.000 personil di perbatasan Ukraina.

Batalion itu dipersenjatai dengan artileri berat dan mortar. Sebanyak 14 batalion tambahan dikabarkan segera menyusul dan menjadi sentimen negatif bagi wilayah Eropa.

Bahkan pada awal pekan ini (7/2/2022) Presiden AS Joe Biden memperingatkan Rusia akan menyetop pipa gas Nord Stream 2. Asal tahu saja, Rusia adalah pemasok energi terbesar d Eropa sebanyak 30%. Sementara itu, negara-negara Barat telah berdiri bersama untuk mendukung Ukraina.

Maka dari itu, invasi Ukraina oleh Rusia akan memicu investor mengalihkan dana mereka ke aset yang lebih aman seperti obligasi, emas (safe haven), dan komoditas lain.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor