
Mantap! Rupiah Perkasa Dua Hari Beruntun, Ini Pemicunya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali perkasa pada perdangan pasar hari ini, Selasa (8/2/2022). Artinya, Mata Uang Garuda sudah menguat dua hari beruntun.
Melansir data Refinitiv, pada pukul 09:00 WIB rupiah membuka perdagangan dengan menguat sebesar 0,17% ke Rp 14.365/US$. Pada pukul 11:00 WIB rupiah stagnan.
Sentimen positif dari dalam negeri memang sedang banyak terjadi pekan ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pagelaran Mandiri Investment Forum mengatakan bahwa Indonesia mempunyai jurus jitu untuk menahan gejolak perekonomian oleh keagresifan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan menaikkan suku bunga acuannya.
Jokowi mengklaim bahwa Indonesia mempunyai cadangan devisa yang cukup untuk menahan gejolak eksternal. Namun, posisi cadangan devisa akhir Januari tahun ini mengalami penurunan US$ 3,6 miliar dari bulan sebelumnya, dan turun dua bulan beruntun sehingga berada di level terendah dalam 6 bulan terakhir.
Bahkan, cadangan devisa tersebut juga semakin jauh dari rekor tertinggi yang pernah dicapai pada September 2021 lalu, berdasarkan catatan Tim Riset CNBC Indonesia.
Selain itu, Jokowi juga berencana meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dengan reformasi struktural di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. IKN akan digunakan sebagai showcase transformasi baik di bidang lingkungan, basis ekonomi, teknologi, pendidikan berkualitas, dan termasuk pelayanan kesehatan.
Hal tersebut akan membantu meningkatkan investasi serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis Produk Domestik Bruto (PDB) yang tumbuh 3,69% senilai Rp 16.970,8 triliun pada tahun 2021.Tidak hanya itu, tercatat bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 sebesar 3,6% yang sesuai dengan prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu.
Begitu pula dengan realisasi kuartal IV-2021 sebesar 5,02%. Prediksi Kemenkeu kuartal IV-2021 adalah 5,1% dan keseluruhan tahun 3,7%.
Namun, Indonesia masih mempunyai pekerjaan rumah (PR) dalam sektor kesehatan. Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus melonjak secara konsisten yang disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers hari ini.
Menurut Wiku, penambahan kasus positif saat ini sudah jauh melebihi puncak gelombang pertama. Pada puncak pertama penambahan kasus mingguan tertinggi mencapai 88.000 kasus. Sementara minggu lalu, penambahan positif mencapai lebih dari 170.000 kasus.
Per hari ini, sebanyak 5.028 pasien menjalani rawat inap di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat di tower 4 hingga 7. Untuk tower 8 hingga 10, tercatat sebanyak 978 pasien yang menjalani karantina.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer