Dow Futures Menguat Tipis Jelang Rilis Kinerja Emiten AS

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
08 February 2022 18:50
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP)
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan Selasa (8/2/2022). Kontrak futures indeks Dow Jones naik 45 poin atau 0,13% sementara kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq cenderung flat.

Saham Peloton jatuh 2,8% di sesi pra-pembukaan setelah mengumumkan akan mengurangi 2.800 pekerja dan restrukturisasi perusahan menyusul pengunduran diri Direktur Utama John Foley. Peloton akan merilis kinerja keuangannya hari ini setelah perdagangan ditutup.

Selain itu, saham Spirit Airlines jatuh 1,32% di sesi pra-perdagangan, setelah mengumumkan akan memberikan diskon penerbangan yang akan digabung dengan maskapai Frontier senilai US$ 6,6 miliar.

Pada agenda ekonomi, investor akan disajikan oleh data ekspor-impor Desember di mana polling analis Dow Jones memprediksikan penurunan nilai perdagangan menjadi senilai US$ 82,8 miliar, yang akan menjadi rekor terbaru.

Pasar juga masih menunggu rilis data inflasi pada Kamis (10/2/2022) yang diproyeksikan akan menunjukkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 7,2% secara tahunan (yoy) yang akan menjadi nilai tertinggi sejak 40 tahun.

Investor di Wall Street menunggu bagaimana bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan bereaksi untuk menekan efek penguatan harga tersebut terhadap perekonomian. Kemarin, Bank of America memprediksikan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan 7 kali tahun ini.

Kemarin di pasar reguler, indeks S&P 500 turun tipis 0,37%, tapi Nasdaq naik 0,58%. Keduanya sempat menguat pasca-pembukaan, sebelum berbalik arah di penutupan perdagangan dengan posisi lebih tinggi dari level terendah hariannya.

Indeks Dow Jones menutup perdagangan kemarin dengan naik hanya 1 poin setelah melalui volatilitas yang tinggi. Dari 30 saham acuan di dalamnya, indeks Dow Jones sempat melesat 235 poin tetapi sebaliknya juga sempat berbalik hingga terkoreksi 95 poin.

"Bursa saham AS akan berjuang untuk pergerakan arahnya hingga rilis data inflasi terbaru sesuai dengan ekspektasi pasar di tengah keagresifan bank sentral AS mengetatkan moneternya," tutur Edward Moya Senior Analis Pasar di Oanda, dikutip dari CNBC International.

Kemarin, performa emiten jasa komunikasi menjadi yang terburuk dari indeks S&P 500 yang turun 2,2% di tengah koreksi saham Meta (induk usaha Facebook) sebesar 5%. Saham Alphabet (induk usaha Google) turun 2,9%, sementara Twitter, Match Group dan Netflix naik 2%.

Menurut Edward Moya, saham emiten teknologi bukan lagi menjadi perdagangan satu arah di mana investor hanya mengurangi kerugian, tapi sekarang fokus mereka menjadi ke evaluasi, kompetisi, dan prediksi jangka panjang.

Musim rilis kinerja keuangan hari ini dihiasi oleh Pfizer, Harley-Davidson, Lyft (perusahaan jariangan transportasi), dan Yum China (perusahaan makanan cepat saji dan terbesar ketiga di dunia).

Hingga kemarin, sebanyak 281 konstituen indeks S&P 500 telah merilis neraca keuangan, di mana 78% merilis pendapatan yang melebihi ekspektasi pasar dan sebanyak 77% di antaranya mencetak laba bersih jauh di atas prediksi, jika mengacu ke data FactSet.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular