Sawadikap! Harga Karet Terbang Gara-gara Thailand

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
08 February 2022 13:40
A worker collects latex from a rubber tree in Sanya, in Hainan province in this November 6, 2007 file photo. Scientists are worried that the expansion of rubber plantations to feed China's voracious tyre industry, the world's largest, will destroy the ecosystem of Xishuangbanna, tucked between China's borders with Laos and Myanmar. REUTERS/Andy Gao/Files
Foto: REUTERS/Andy Gao

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia menguat pada perdagangan jelang siang hari ini. Musim dingin yang segera terjadi di Thailand memicu kekhawatiran kendala pasokan karet dunia.

Pada Selasa (8/2/2022) pukul 11.04 WIB harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 248,2/kg, naik 0,49% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Para pelaku pasar melihat potensi penurunan produksi di Thailand. Sebab musim dingin dan kering yang segera dimulai di negeri gajah putih tersebut.

Thailand adalah negara produsen terbesar di dunia. Mengacu data Statista, produksinya pada tahun 2020 mencapai 4.37 juta ton.

Maka dari itu, produksi karet Thailand yang turun akan mempengaruhi pasokan dunia. Harga karet dunia akan naik karena pasokan karet yang menipis di dunia.

"Pasar Shanghai berkinerja positif secara keseluruhan di sebagian besar komoditas pada hari Senin ketika dibuka kembali setelah liburan Tahun Baru Imlek," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

Harga karet berjangka di pasar Shanghai juga jadi pendorong harga. Harga karet berjangka pasar Shanghai (ShFE) tercatat CNY 14.430/ton, naik 0,9% dibandingkan hari sebelumnya.


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil China Turun Nyaris 20%, Harga Karet Kendur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular