Jokowi Setujui Holding Danareksa, Ini Rencana Bisnisnya
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Danareksa (Persero) resmi menjadi holding pengelola BUMN lintas sektoral. Pada tahap pertama, terdapat 10 perusahaan yang menjadi anggota holding Danareksa.
Perusahaan itu antara lain, PT Nindya Karya, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Balai Pustaka, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut.
Direktur Utama Danareksa, Arisudono Soerono mengatakan, pembentukan holding Danareksa bertujuan untuk mengembangkan usaha anggota holding melalui penciptaan nilai tambah melalui transformasi model bisnis perusahaan, proses bisnis dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Pembentukan holding ini juga sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo dan Kementerian BUMN berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Danareksa.
"Kami optimistis dapat menjadi perusahaan holding yang bermanfaat bagi anggota holding dan berkontribusi positif terhadap peningkatan ekonomi Indonesia," kata Ari dalam siaran pers, Senin (7/2/2022).
Ari menambahkan, transformasi tersebut misalnya melakukan perubahan bisnis Balai Pustaka menjadi IP-based licensing digital company. PPA kemudian akan difokuskan menjadi pilar restrukturisasi BUMN.
Menurutnya, saat ini proses pembentukan holding Danareksa pada tahap pertama sudah memasuki tahap akhir melalui penerbitan PP No 7/2022. Sedangkan, untuk tahap kedua, akan mulai dijalankan pada tahun 2022.
Sebagai informasi, beberapa anggota holding Danareksa pada tahap kedua antara lain, Virama Karya, Yodya Karya, Indra Karya, Bina Karya, Perum Jasa Tirta (PJT) 1, dan PJT 2.
Sebelumnya, Ari menyampaikan, nantinya Danareksa akan berperan sebagai coach bagi anak usahanya dan akan mengarahkan bisnis masing-masing sesuai dengan best practice di industri.
Selain itu, Danareksa akan membuka akses ke pendanaan baik di pasar maupun kepada calon investor baru.
"Kalau digabung asetnya jadi besar. Jadi dengan aset besar ada akses lebih baik ke investor, bank, pasar modal sehingga apa yang menjadi keterbatasan bisa diatasi dengan bergabung menjadi satu," ungkapnya kepada CNBC Indonesia.
(sys/vap)