Penjualan Mobil Listrik Naik 2x Lipat, Harga Nikel Ngegas!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
07 February 2022 15:44
FILE PHOTO: A worker holds iron ore at the Krakatau Bandar Samudra port, a subsidiary of PT Krakatau Steel Tbk in Cilegon, Indonesia's Banten province February 21, 2013. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: Bijih Besi (REUTERS/Beawiharta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia kembali memasuki zona US$ 23.000/ton setelah menguat pada perdagangan hari ini. Permintaan dari sektor energi hijau jadi penyokong harga nikel.

Pada Senin (7/2/2022) pukul 14:10 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 23.090/ton, naik 0,43% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Menurut data Rho Motion, lebih dari 6,3 juta kendaraan listrik terjual pada tahun 2021, naik dua kali lipat dari tahun 2020 dengan penjualan 3,1 juta unit.

Penjualan EVSumber: Refinitiv

Akselerasi penjualan kendaraan listrik ini diyakini membuat persediaan nikel terus menyusut di tengah produksi yang belum pulih. Kekurangan nikel telah menyebabkan cadangan di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) sebesar 88.182 ton, turun 65% sejak April tahun lalu.

Selain itu, cadangan nikel briket sebagai bahan bagi pembuatan nikel sulfat untuk produksi baterai kendaraan listrik telah turun 67% sejak April 2021 menjadi 65.676 ton.

cadangan nikelSumber: Refinitiv

Analis Wood Mackenzie Andrew Mitchell memperkirakan total permintaan nikel sebesar 2,8 juta ton pada tahun 2021. Sejumlah 69% permintaan datang dari pembuat baja tahan karat (stainless steel).

Ada peningkatan porsi penggunaan nikel untuk kendaraan listrik yaitu dari 7% pada tahun 2020 menjadi 11% pada tahun 2021. Mitchell memperkirakan konsumsi nikel untuk baterai terus meningkat menjadi 13% pada tahun 2022.

Walaupun permintaan meningkat, bukan berarti harga nikel akan dengan mudah melesat seperti tahun 2021. Di sisi supply, produsen dan tambang diperkirakan akan pulih pada tahun 2022 dan siap membanjiri pasar dengan nikel. Jim Lennon dari Macquarie memperkirakan pasokan nikel akan naik 14,5% tahun ini menjadi tiga juta ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular