
Bukan Emas, Perak Raja Logam Mulia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terbang di awal perdagangan pekan ini. Konflik di Eropa yang sewaktu-waktu bisa meletus jadi pendorong laju aset safe haven.
Pada Senin (7/2/2022) pukul 08:45 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 22,72, melesat 1,07% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.
Laju harga perak tak lepas dari gejolak yang terjadi di Eropa. Investor khawatir ketegangan di perbatasan Ukraina yang melibatkan Rusia akan meletus sewaktu-waktu menjadi perang. Rusia masih menyiagakan ratusan ribu pasukan di perbatasan Ukraina. Sementara, Biden menggertak dengan memerintahkan hampir 3.000 pasukan Negeri Paman Sam ke Eropa Timur.
Saat situasi tidak menentu, salah satunya ketika terjadi perang, aset safe haven seperti perak jadi pilihan.
Namun laju perak dibayangi oleh data tenaga kerja AS per Januari yang menyebutkan ada tambahan slip gaji baru sebanyak 467.000. Hasilnya jauh lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 150.000.
Hasil tersebut bisa jadi pendorong rencana bank sentral AS (The Fed) untuk segera menaikkan suku bunga.
Kenaikan suku bunga bisa jadi sentimen negatif bagi perak. Sebab akan meningkatkan biaya peluang memegang perak yang tidak memberikan imbal hasil.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?