
Top! Saham BBRI 2 Hari Ngegas, Paling Banyak Diborong Asing

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI kembali ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (4/2/2022).
Para investor terus memborong saham BBRI dalam dua hari terakhir pasca-perusahaan melaporkan kinerja keuangan sepanjang 2021 yang terbilang moncer, Kamis kemarin (3/2).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBRI naik 1,94% ke posisi Rp 4.210/unit. Nilai transaksi saham BBRI mencapai Rp 990,9 miliar, tertinggi di bursa pada hari ini.
Selain itu, investor asing juga melakukan beli bersih senilai Rp 779,5 miliar, yang juga menjadi nomor satu di BEI pada perdagangan menjelang akhir pekan ini.
Sementara, kemarin, saham BBRI juga ditutup di zona hijau dengan persentase 1,47%. Dengan ini, dalam sepekan, saham BBRI terapresiasi 1,69%, sedangkan sejak awal tahun (ytd), saham ini sudah menguat 2,43%.
Adapun, kapitalisasi pasar saham BBRI mencapai Rp 638,06 triliun hingga hari ini.
Sebelumnya, BRI membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang tahun 2021 sebesar Rp 31,06 triliun secara konsolidasian.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, laba bersih tersebut meningkat 66,53% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp 18,65 triliun.
Sedangkan, secara individual (bank only), BRI mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp 32,21 triliun per Desember 2021 dari tahun sebelumnya Rp 18,35 triliun, atau meningkat 75,53%.
Meningkatnya perolehan laba bersih perseroan sejalan dengan meningkatnya pendapatan bunga menjadi sebesar Rp 143,52 triliun pada akhir 2021 dari tahun sebelumnya Rp 135,76 triliun.
Adapun, beban bunga tercatat sebesar Rp 29,43 triliun dari tahun sebelumnya Rp 42,18 triliun. Sehingga, secara konsolidasian, pendapatan bunga bersih emiten bank bersandi BBRI ini senilai Rp 114,09 triliun, naik sebesar 21,91% dari sebelumnya Rp 93,58 triliun.
Sepanjang tahun 2021, perseroan menyalurkan kredit secara konsolidasian sebesar Rp 994,41 triliun, naik 5,36% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 943,79 triliun.
Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya total aset perseroan menjadi Rp 1.678 triliun per akhir Desember 2021 dari tahun sebelumya Rp 1.610 triliun.
Dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross perseroan tercatat mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2021 di level 2,98% menjadi 3,08%. Sedangkan, NPL net sedikit mengalami perbaikan dari 0,80% menjadi 0,70%.
Sementara itu, marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) BBRI tercatat tumbuh 6,89% pada Desember 2021 dari tahun sebelumnya 6% dengan rasio simpanan terhadap pinjaman atau loan to deposit ratio/LDR) di level 83,67% pada Desember 2021, tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya di level 83,66%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRI Perkuat Layanan BRI Private