
Simak 6 Ajian BRI Perluas Layanan ke Segmen Ultra Mikro

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sudah menyiapkan 6 program atau aktivitas utama untuk memperluas jangkauan akses keuangan bagi masyarakat, terutama pelaku usaha ultra mikro (UMi).
Pertama, BRI bersama anggota Holding Ultra Mikro yakni PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dan PT Pegadaian (Persero) fokus menawarkan produk komprehensif untuk masyarakat. Produk dan layanan lengkap ditawarkan agar masyarakat bisa memilihnya sesuai kebutuhan masing-masing.
"Masyarakat dikasih pilihan, kalau mau group lending ada produk Mekaar dari PNM. Kalau ada orang yang mau pinjam namun ingin menjaminkan aset maka dia bisa datang ke Pegadaian. Apabila ada orang yang mau layanan fidusia bisa ke BRI," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam Program Money Talks CNBC Indonesia, Kamis (3/2/2022).
Kedua, BRI Group fokus menyediakan titik akses nasabah yang lebih luas. Perluasan akses dilakukan mengandalkan jaringan fisik dan digital.
Ketiga, perusahaan hendak mengoptimalkan sistem agar bisa memahami kebutuhan nasabah secara lebih efektif memanfaatkanbig data analyticsdan analisis perilaku.
Keempat, BRI Group akan melakukan akuisisi nasabah baru secara lebih terintegrasi.
Kelima, perusahaan hendak membuka akses pembiayaan dan pembayaran mikro (micro payment) secara lebih luas.
"Akses ke micro payment itu beyond banking. Selama ini orang selalu berbicara mengenai cash management untuk korporasi, retail payment, tapi belum ada yang berbicara mengenai micro payment. Ternyata, ini segmen sendiri yang harus dilayani secara khusus dan selama ini baru terlayani dengan cara cash. Itulah yang harus kita digitalkan melalui micro payment dan cashless society. Ini beyond banking karena selama ini belum ada bank yang menyentuh hal tersebut," ujarnya.
Terakhir, BRI hendak mengoptimalkan edukasi dan pendampingan terhadap nasabah agar kapabilitas mereka dalam menjalani usaha bertambah.
Sunarso menyebut prospek pertumbuhan bisnis UMi di Indonesia cukup besar, lantaran sebuah hasil survei pada 2018 lalu menyebut ada 45 juta nasabah ultra mikro di Indonesia yang membutuhkan pendanaan. Akan tetapi, dari jumlah tersebut baru ada 15 juta nasabah yang sudah terlayani lembaga pembiayaan formal seperti bank, Pegadaian, PNM, BPR, dan tekfin.
Dia menjabarkan, jadi masih ada 30 juta nasabah UMi yang belum tersentuh akses lembaga keuangan formal. Dari jumlah tersebut, imbuh Sunarso, 5 juta di antaranya masih dilayani rentenir yang bunganya 100%-500% per tahun. Kemudian 7 juta lagi masih meminjam ke kerabat. Sedangkan 18 juta pengusaha lainnya belum tersentuh lembaga pembiayaan.
"Maka potensinya itu yang akan disasar grup holding UMi sudah tentu prioritas pertama yang 18 juta (pengusaha belum tersentuh layanan pembiayaan). Baru kemudian kami sasar yang selama ini sudah dilayani rentenir, keluarga, dan sudah dapat pembiayaan tapi butuh tambahan," kata Sunarso.
Sepanjang 2021, kredit yang disalurkan BRI kepada pelaku usaha ultra mikro telah menembus angka Rp202,12 triliun. Jumlah ini setara 19,39% total kredit yang diberikan BRI sepanjang 2021.
Kredit Rp202,12 triliun untuk pelaku usaha UMi disalurkan kepada nasabah yang mendapat layanan dari tiga entitas pada Holding Ultra Mikro yaitu BRI, PNM, dan Pegadaian. Rinciannya, kredit UMi yang merupakan nasabah BRI totalnya Rp113,41 triliun. Kemudian, ada Rp55,42 triliun pembiayaan disalurkan bagi UMi pengakses layanan Pegadaian, dan Rp33,29 triliun kepada pelaku usaha UMi nasabah PNM.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi, Erick Thohir, OJK dan BI Apresiasi Kontribusi BRI