Lengkap! Empat Resep BRI Hadapi Kengerian Ekonomi 2023

Market - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
24 January 2023 13:32
Direktur Utama BRI, Sunarso Foto: Dok: BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi gejolak global di tengah ketidakpastian ekonomi yang dapat menyerang perekonomian nasional.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, sebagai perbankan, perseroan telah menyiapkan empat strategi merespons berbagai kondisi yang berpotensi terjadi sepanjang tahun ini.

"Bank sekarang dituntut untuk menetapkan strategi respon kita. Buat matrik dengan 4 kuadran," ujarnya di Komisi XI DPR RI Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Sunarso memaparkan, terdapat empat respon yang akan dilakukan oleh perseroan terhadap kondisi tertentu. Pertama, jika perekonomian pulih, namun angka inflasi baik, dan kualitas pinjaman kredit memburuk. Dalam hal ini, BRI akan melakukan pemantauan kualitas pinjaman secara intensif, mempertahankan kemampuan bank atau coverage ratio yang tinggi, berupaya tumbuh secara selektif, dan mengoptimalisasikan penghapusan adat write-offs, untuk angka kesembuhan (recovery rate) yang lebih tinggi.

"Kalau situasi seperti itu, penting kita melakukan secara intensif pemantauan kualitas pinjaman. Jadi kolektivitas kredit harus dipantau secara intensif, dari sinilah bisa dimaklumi kenapa OJK memperpanjang kebijakan relaksasi," ucapnya.

Selanjutnya, jika perekonomian mulai pulih dengan inflasi yang terkendali, serta kualitas pinjaman yang membaik, maka perseroan akan melakukan loan portofolio guideline (LPG) atau strategi yang bertujuan untuk mengarahkan ekspansi bisnis kepada sektor -sektor industri yang prospektif dengan kualitas kredit yang baik lebih mengendur, sebagai pedoman untuk strategi pertumbuhan.

Lalu, perseroan juga akan menurunkan rasio kesembuhan, enhance risk-pricing model untuk meningkatkan daya saing produk, serta optimalisasi write-offs, untuk recovoery rate yang lebih tinggi. "Bantalannya boleh kita kurangi, dikemanakan ?Bisa jadi laba," imbuhnya.

Kemudian, jika ekonomi tetap stagnan, inflasi naik, dan kualitas pinjaman memburuk, maka perseroan akan berupaya tumbuh terbatas, pengaturan LPG yang ketat, mempertahankan coverage ratio yang tinggi, pemantauan kualitas pinjaman yang intensif serta simulasi dan stress-test secara berkesinambungan.

"Jadi mungkin seminggu sekali, sebulan sekali kita lakukan stres-test itu. Kalau kondisi memburuk kita sudah tau antisipasi seperti apa," sebutnya.

Terakhir, jika ekonomi stagnan tapi inflasi terkendali, dan kualitas pinjaman membaik, perseroan akan tumbuh secara selektif, LPG diatur secara moderat, mempertahankan coverage ratio yang tinggi, pemantauan kualitas pinjaman yang intensif serta simulasi dan stress-test secara berkesinambungan.

"Ini strategi respon yang harus kita siapkan jika terjadi 4 kombinasi kemungkinan terhadap situasi ekonomi kita," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Aksi Korporasi Rp 39 T Mengantre, Ada BRI (BBRI)?


(RCI/dhf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading