Nasdaq Futures Anjlok Merespons Rilis Kinerja Keuangan Meta

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
03 February 2022 19:43
Trader Gregory Rowe works on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Aug. 5, 2019. Stocks plunged on Wall Street Monday on worries about how much President Donald Trump's escalating trade war with China will damage the economy. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan Kamis (3/2/2022), karena investor masih mengevaluasi rilis laporan keuangan terbaru termasuk dari Meta Platforms (induk usaha Facebook) yang mengecewakan.

Kontrak futures indeks Nasdaq turun 2,1%, sementara kontrak serupa indeks S&P 500 terkoreksi 1,1% dan Dow Jones cenderung melemah sebanyak 97 poin atau 0,3%.

Saham Meta Platforms anjlok lebih dari 20% di sesi pra-pembukaan setelah merilis kinerja keuangan yang buruk dan jauh dari ekspektasi. Selain itu, perseroan juga merilis target penjualan kuartal I-2022 yang menurun.

"Ada banyak yang tidak disukai dari laporan keuangan Meta," tutur Direktur Utama Metropolitan Capital Advisor Karen Finerman seperti dikutip CNBC International, sembari menambahkan bahwa target pertumbuhan penjualan kuartal I-2022 merupakan yang terburuk.

Meski demikian, dia menilai koreksi saham yang terjadi saat ini sedikit 'berlebihan'. Platform social yang lain seperti Snap dan Twitter mengekor saham Facebook yang anjlok. Saham Snap merosot 14,7% di pra-pembukaan perdagangan, dan saham Twitter drop nyaris 7%.

Sementara itu, saham Spotify jatuh 7,5% setelah merilis kinerja keuangan yang menunjukkan penurunan pelanggan premium baru. Saham Alphabet (induk usaha Google) yang kemarin melesat 7,5% setelah merilis kinerja keuangan, hari ini jatuh 1,4% di pra-pembukaan.

Pergerakan bursa saham di Wall Street kemarin dibantu oleh kenaikan indeksnya selama 4 hari beruntun di pasar reguler. Indeks Dow Jones naik lebih dari 200 poin, diikuti indeks S&P 500 dan Nasdaq yang menguat 0,9% dan 0,5%. Semuanya berkat reli saham Alphabet sebesar 7,3%.

Reli selama 4 hari beruntun telah membantu memulihkan semua indeks dariketerpurukan di Januari tatkala investor mencemaskan potensi kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS. "Pasar yang volatil kerap terjadi saat periode kebijakan moneter bertransisi ke pertumbuhan ekonomi," tutur Direktur Perencanaan Pasar Canaccord Genuity Tony Dwyer.

Investor akan mengamati rilis data terbaru dari angka klaim tunjangan pengangguran AS pukul 08:30 pagi waktu setempat. Poling Dow Jones memproyeksikan penurunan klaim menjadi 245.000 dari porsi sepekan sebelumnya 260.000.

Kemarin, Automatic Data Purchasing (ADP) merilis data slip gaji baru yang terpangkas 301.000 di Januari atau berbalik dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan tambahan sebanyak 200.000.

Selain itu, juga akan muncul data produktivitas kuartal IV-2021 pada pukul 08:30 pagi waktu setempat dan laporan dari Institute for Supply Management (ISM) pada pukul 10:00 pagi. Investor juga mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan di Inggris, sementara bank sentral Eropa diprediksi menahan suku bunga acuannya meski inflasi di Eropa meroket.

TIM RISETCNBCINDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Melemah di Tengah Antisipasi Kinerja Bank AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular