
Dow Futures Bergerak Turun Terimbas Powell Effect

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) turun pada perdagangan Jumat (28/1/2022), di tengah bursa saham Wall Street yang naik-turun sepanjang pekan ini.
Kontrak futures indeks saham Dow Jones cenderung melemah sebanyak 74 poin (-0,21%), setelah sempat naik di sesi sebelumnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 cenderung flat dan Nasdaq naik 0,48%.
Saham Apple naik mendekati 5% setelah beberapa jam di perdagangan kemarin setelah merilis kinerja keuangan dengan nilai laba bersih yang mencapai rekor tertinggi. Laporan penjualan naik lebih dari 11% meski ada krisis rantai pasokan dan efek dari pandemi. Laporan penjualan Apple telah melampaui prediksi pasar di semua kategori kecuali iPad.
Hampir rata-rata saham berayun setiap hari pekan ini, di tengah kecemasan investor terhadap pengetatan kebijakan The Fed. Investor cemas jika indeks Cboe Volatility [indikator yang dimanfaatkan untuk mengukur tingkat "ketakutan" para pelaku pasar dalam berinvestasi] mencapai level tertinggi sejak Oktober 2020 pekan ini.
Indeks Dow Jones turun 0,3% pada pekan ini dan bisa menjadi penurunan selama 4 minggu beruntun. Indeks S&P 500 anjlok 1,62% secara mingguan. Namun, Nasdaq melemah 1,4% dan menjadi penurunan selama 5 pekan beruntun. Indeks S&P 500 dan Nasdaq berada di zona koreksi, turun 10,2% dan 17,6% di bawah rekor tertinggi.
Kemarin, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan akan segera menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kali dalam kurun waktu 3 tahun. Hal tersebut menjadi sejarah pengetatan kebijakan moneter.
"Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) tentang kebijakan moneter sudah tidak mengejutkan. Namun, itu tetap dilihat sebagai aksi yang hawkish melebihi prediksi. Presiden The Fed Jerome Powell pernah menyarankan perlunya normalisasi kebijakan berada di zona stabil," tutur Direktur Goldman Sachs Chris Hussey dikutip dari CNBC International.
Sejauh ini, musim rilis laporan keuangan kuartal IV-2021 sudah bagus. Mengacu kepada Refinitiv, 145 emiten dari konstituen indeks S&P 500 telah merilis kinerja keuangannya, sebanyak 79,3% melampaui ekspektasi.
Chevron dijadwalkan untuk merilis kinerja keuangan tepat sebelum perdagangan dibuka hari ini. "Sampai hari ini, saya memutuskan untuk tidak melawan The Fed. Saya bersiap untuk market yang volatil dan keuntungan pasar yang lebih sedikit," kata Perencana Pasar Global di Invesco Brian Levitt.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Melemah di Tengah Antisipasi Kinerja Bank AS