
Harga Tembaga Turun Lagi, Kenapa Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga melemah pada perdagangan siang hari ini karena nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang kembali menguat setelah lesu selama tiga hari terakhir.
Pada Kamis (3/2/2021) pukul 13;08 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.816,5/ton, turun 0,23% dibandingkan posisi kemarin.
Indeks dolar AS berbalik menguat 0,14% di hadapan enam mata uang utama dunia. Penguatan dolar AS menjadi sentimen negatif bagi tembaga. Sebab, tembaga adalah aset yang diperdagangkan dengan greenback.
Ketika dolar AS menguat, tembaga jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan tembaga turun, harga pun mengikuti.
Sementara itu, pasar konsumen logam utama China tutup untuk liburan selama seminggu turut membuat permintaan turun.
Harga tembaga didukung oleh kekhawatiran investor terhadap persediaan tembaga yang rendah. Pada 2 Februari 2022 persediaan tembaga di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) tercatat 84.875 ton. Jumlah ini turun 66,7% dari persediaan tertinggi bulan Agustus 2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat