
Dari Robot Trading Kriminal hingga Isu PHK Garuda Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi beli investor yang cukup besar mampu mendongkrak perfoma bursa saham domestik pada perdagangan Rabu kemarin, (2/2/2022).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 1,15% ke level 6.707,65 dengan nilai transaksi Rp 12,44 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 327,04 miliar.
Sejumlah kabar pasar menjadi salah satu penentu pergerakan IHSG. Apa saja kabar tersebut? Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Kamis ini (3/2/2022):
1.OJK: Kresna Life Belum Sampaikan Rencana Penyehatan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan saat ini PT Asuransi Jiwa Kresna atau Kresna Life belum menyampaikan rencana penyehatan perusahaan. Kendati demikian, perusahaan telah mendapatkan komitmen dari pemegang sahamnya untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di perusahaan saat ini.
Dewan Komisioner Pengawas IKNB OJK Riswinandi mengatakan OJK masih membatasi operasional dari perusahaan asuransi yang terafiliasi dengan grup Kresna ini. Beberapa waktu laly perusahan telah mendapatkan kesepakatan homologasi dari proses proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU yang dijalankannya.
"Sampai sekarang mereka belum menyelesaikan rencana penyehatannya. Tetapi pada waktu dilakukan PKPU itu tercapai homologasi, kesepakatan penyelesaian dengan pemegang polis. Ini mereka lanjutkan," kata Riswinandi dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (2/2/2022).
2.BTN Prioritas Punya PLUS, Dana Kelolaan Diproyeksi Rp 45,9 T
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) meluncurkan tagline terbaru untuk BTN Prioritas, yakni Defining Your Priority. Dengan memperkenalkan customer value proposition terbaru tersebut BTN Prioritas menargetkan kelolaan wealth management tahun ini mencapai Rp 45,9 triliun.
Target ini naik hampir 11% dibandingkan dana kelolaan 2021 senilai Rp 41,4 triliun. Direktur Distribution and Retail Funding Bank BTN Jasmin mengatakan, kesadaran masyarakat untuk berinvestasi terus meningkat di Indonesia baik melalui reksadana, pasar saham, hingga surat berharga lainnya. Namun banyak masyarakat yang belum mengerti mengenai menginvestasikan uang mereka secara baik.
"Kami di Bank BTN ingin bisa membantu masyarakat untuk mengelola keuangan mereka secara baik. Untuk itulah Bank BTN menghadirkan kembali BTN Prioritas dengan konsep yang baru yakni Defining Your Priority dalam memenuhi kebutuhan nasabah," ujar Jasmin dalam konferensi pers peluncuran dan re-launching BTN Prioritas "Defining Your Priority" di Jakarta, Rabu (2/2/2022).
3.8.555 Investor Berpotensi Terdampak Gagal Bayar MI Rp 5 T
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen menyebut, terdapat 98 manajer investasi di industri sampai dengan 25 Januari 2022.
"39 MI dalam status supervisory action, 18 di antaranya akibat gagal bayar. 13 di antaranya tersangkut Jiwasraya, 10 nyangkut dan jadi tersangka di kasus Asabri," kata Hoesen, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/2/2022).
Selain itu, ada 1 MI yang sudah menyelesaikan gagal bayar. 6 perusahaan MI lainnya dalam proses restrukturisasi.
Selanjutnya, 3 perusahaan MI sedang dalam proses kesepakatan dengan nasabah. 7 MI dalam proses penyelesaian dan 1 MI dalam proses penyelesaian dan dalam proses kepailitan.
Bermasalahnyapuluhan MI tersebut menyebabkan setidaknya sebanyak 8.555 investor yang menanggung gagal bayar sejumlah perusahaan manajer investasi bermasalah.
4.Isu PHK Masal, Garuda Indonesia: Belum Akan Dilakukan, Kok!
Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyebutkan isu mengenai adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang akan dilakukan oleh perusahaan dan mediasi yang Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) belum akan dilakukan. Pasalnya saat ini perusahaan masih berfokus untuk menyelesaikan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan hingga hari ini masih terus berfokus untuk menjalani proses PKPU guna memperoleh kesepakatan terbaik dalam penyelesaian kewajiban usaha dengan para kreditur.
"Dapat kami sampaikan bahwa Garuda hingga saat ini belum memiliki agenda pertemuan dengan pihak Kementerian Ketenagakerjaan berkenaan dengan penyesuaian jumlah karyawan," kata Irfan dalam siaran persnya, Rabu (2/2/2022).
