
Nasdaq Futures Melesat Imbas Kinerja Keuangan Alphabet

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) melonjak pada perdagangan Rabu (2/2/2022), setelah saham emiten teknologi naik selama tiga hari beruntun di pasar regular.
Kontrak futures indeks Nasdaq naik 1,5%. Kontrak serupa indeks saham Dow Jones cenderung menguat sebanyak 56 poin (+0,15%) dan indeks S&P 500 naik 0,8%.
Saham Alphabet perusahaan induk dari Google melonjak 10,6% di sesi pra-pembukaan perdagangan setelah merilis laporan keuangan kuartal IV-2021. Alphabet juga mengumumkan pemecahan nominal saham atau stock split dengan rasio 20:1 yang menunjukkan bahwa perusahaan mereka akan segera bergabung ke indeks Dow Jones.
Saham Advanced Micro Devices (semikonduktor di AS) juga naik 11,3% setelah merilis kinerja keuangan yang baik. Namun, saham Starbucks turun 3,3% setelah merilis kinerja keuangan yang buruk. Saham PayPal menurun tajam hampir 17% setelah beberapa jam di perdagangan, sebab adanya isu neraca keuangan kuartal 1-2022 mengecewakan.
Saham General Motors melesat 1,3% di sesi pasca-pembukaan perdagangan, setelah rilis kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi pasar dan menaikkan proyeksi keuangan di 2022. Walaupun laba bersih mereka biasa saja.
Data slip gaji akan dirilis pada pukul 08:15 pagi waktu setempat. Poling analis Dow Jones memprediksi 200,000 pekerjaan dibuka di pada Januari, drop dari bulan sebelumnya sebanyak 807.000 slip gaji, jika mengacu kepada Automatic Data Purchasing (ADP). Namun, analis dan Gedung Putih mengingatkan bahwa slip gaji Januari mungkin mengecewakan karena penurunan jumlah pekerja karena Omicron.
Kemarin, hampir semua indeks naik selama tiga hari beruntun dan berusaha pulih dari keterpurukan di Januari, di mana indeks S&P 500 mengalami bulan terburuk sejak Maret 2020. Indeks Dow Jones naik lebih dari 270 poin, dibantu oleh saham Boeing yang terbang 4,1%. Indeks S&P 500 menguat 0,7%. Saham perbankan juga berkinerja bagus kemarin.
Indeks Nasdaq terapresiasi 0,75%, di mana investor masih menunggu laporan keuangan dari emiten teknologi pada pekan ini setelah perdagangan di tutup.
"Pasar telah beradaptasi untuk beberapa hari ini, membuat investor berpikir jika koreksi sudah selesai dan menimbulkan kecemasan apakah mereka melewatkan reli paska koreksi yang bagus," tutur Direktur Perencanaan Investasi Leuthold Group Jim Paulsen dikutip dari CNBC International.
Musim rilis laporan hari ini dihiasi oleh Meta Platforms (induk usaha Facebook), Qualcomm, dan T-Mobile. Sejauh ini, lebih dari 36% konstituen indeks S&P 500 telah merilis laporan keuangan dan lebih dari 78% melampaui ekspektasi dari Wall Street.
Semua indeks berada pada bulan yang volatil yang dipicu oleh kebijakan moneter oleh bank sentral AS. Akan tetapi, beberapa anggota bank sentral AS mengatakan bahwa mereka tidak ingin kenaikan suku bunga yang tertunda ini mengganggu pasar keuangan dan hanya sedikit yang yakin kenaikan tersebut mencapai 50 basis poin (bp).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?