Dolar Lesu, Perak Laku, Harga Melaju!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 February 2022 14:54
Ilustrasi Perak (Image by tookapic from Pixabay)
Foto: Ilustrasi Perak (Image by tookapic from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia menguat pada perdagangan hari ini. Pernyataan pejabat The Fed mendinginkan sentimen kenaikan suku bunga mendorong harga safe haven.

Pada Rabu (2/2/2022) pukul 12:58 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 22.69/ons, naik 0,25% dibandingkan posisi kemarin.

Beberapa pejabat teras bank sentral AS (The Fed) meredakan spekulasi kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin di bulan Maret, menjadi indikasi tidak akan sangat agresif dalam menormalisasi kebijakan moneternya.

Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker, mengatakan ia mendukung kenaikan suku bunga sebanyak 4 kali di tahun ini, masing-masing sebesar 25 basis poin. Tetapi ia tidak melihat suku bunga bisa dinaikkan sebesar 50 basis poin di bulan Maret nanti.

"Jika inflasi berada di level saat ini dan mulai menurun, saya tidak melihat kenaikan sebesar 50 basis poin. Tetapi jika ada kenaikan tajam inflasi, saya rasa kita perlu bertindak lebih agresif," kata Harker saat wawancara dengan Bloomberg, Selasa (1/2).

Senada dengan Harker, Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard menolak rencana kenaikan 50 poin pada bulan Maret. Bullard mengatakan bahwa berapa tinggi The Fed akan menaikkan suku bunga masih belum bisa diukur saat ini.

Pernyataan ini membuat indeks dolar AS melemah. Kemarin indeks dolar AS turun 0,16% sementara di awal pekan merosot hingga 0,75%.

Indeks dolar AS yang melemah menguntungkan perak yang diperdagangkan dengan dolar karena terlihat murah bagi pemegang mata uang lain. Permintaan akan terdongkrak, maka harga mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular