Nah kan PHP! Rupiah Tak Pernah Menguat Sepanjang Pekan Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 January 2022 15:15
Gubernur BI Perry Warjiyo Saat Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Desember 2021. (
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo Saat Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Desember 2021. (Tangkapan Layar via Youtube Bank Indonesia)

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, kenaikan Federal Funds Rate (FFR) kemungkinan bisa sampai 50 basis poin (bps) di Maret mendatang.

"Berkaitan dengan FFR, kami ukur tahun ini adalah 4 kali kenaikan. Yang jelas Maret, kemungkinan 25 bps itu sangat besar, atau mungkin bisa 0,5%," ujar Perry dalam raker komisi XI DPR RI, Kamis (27/1/2022).

Menurutnya, BI telah melakukan perhitungan respon yang akan diambil jika adanya kenaikan suku bunga acuan AS. Namun belum bisa disampaikan karena hal tersebut belum terjadi.

Meski demikian, ia memastikan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah karena kenaikan suku bunga AS akan diikuti dengan kenaikan yield US Treasury. Sehingga antisipasi tidak hanya dari kebijakan moneter tapi di mix dengan kebijakan fiskal.

"Berdasarkan bacaan itu kita ukur responnya apa. Dari BI kami merasakan dengan Menkeu, kenaikan FFR akan menaikkan US treasury. Kalau US treasury naik ya tentu saja dengan sendirinya ada juga kemungkinan probabilitas SBN naik. Tinggal bagaimana naiknya diukur secara baik," jelasnya.

Rupiah juga dimungkinkan tertekan akibat hal tersebut. BI juga memastikan akan terus menjaga stabilitas sistem keuangan terutama nilai tukar rupiah di saat banyaknya ancaman risiko yang muncul dari ketidakpastian global.

"Kami akan terus berkomitmen melakukan stabilitas nilai tukar rupiah," pungkasnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular