Covid Meledak 7.010 Kasus, Saham Rumah Sakit Diserbu Investor

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
27 January 2022 09:38
Petugas ambulans memberikan data pasien Covid-19  kepada petugas jaga di Wisma Atlet, Jakarta, Senin (17/1/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Petugas ambulans memberikan data pasien Covid-19 kepada petugas jaga di Wisma Atlet, Jakarta, Senin (17/1/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pengelola rumah sakit (RS) kembali menguat di awal perdagangan hari ini, Kamis (27/1/2022). Kenaikan saham tersebut terjadi di tengah kasus harian Covid-19 menembus 7.010 kasus atau tertinggi sejak 4 bulan lalu.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut kinerja saham pengelola RS, pukul 09.13 WIB.

  1. Royal Prima (PRIM), naik +7,14%, ke Rp 420/unit

  2. Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ), +3,47%, ke Rp 298/unit

  3. Siloam International Hospitals (SILO), +3,12%, ke Rp 8.250/unit

  4. Sarana Meditama Metropolitan (SAME), +3,09%, ke Rp 334/unit

  5. Medikaloka Hermina (HEAL), +0,44%, ke Rp 1.135/unit

Mengacu pada data di atas, saham pengelola RS Royal Prima PRIM memimpin dengan melesat 7,14% ke Rp 420/unit, melanjutkan kenaikan dalam 2 hari terakhir.

Dalam sepekan, saham ini melejit 19,88%, sedangkan secara year to date (ytd) naik 2,50%.

Kedua, saham emiten pemilik RS Mayapada SRAJ menguat 3,47%, usai ditutup melesat 5,88% kemarin. Alhasil, dalam sepekan saham ini mencuat 9,63%.

Saham SILO dan SAME juga masing-masing terapresiasi 3,12% dan 3,09% pagi ini.

Kasus Covid-19 di Tanah Air terus bertambah. Kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 7.010 kasus konfirmasi positif.

Dengan demikian, total kasus konfirmasi positif mencapai 4.301.193.

Tambahan 7.010 kasus konfirmasi positif hari ini lebih tinggi dibandingkan Selasa yang tercatat 4.878.

Terakhir kali kasus harian Covid-19 berada di atas 7.010 (per Rabu kemarin) adalah pada 7 September 2021 saat kasus baru mencapai 7.201 kasus.

Sementara itu, kasus sembuh bertambah 2.582 menjadi 4.127.662

Sedangkan kasus meninggal bertambah 7, sehingga totalnya menjadi 144.254.

Secara total, kasus aktif bertambah 4.421 menjadi 29.277.DKI Jakarta membukukan tambahan kasus harian terbanyak pada Rabu, yaitu 3.509. Kemudian, disusul Jawa Barat (1.619) dan Banten (1.133).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa memang ada potensi kenaikan kasus di Jakarta yang memicu gelombang ketiga Covid-19.

"Bisa potensi gelombang ketiga, kemungkinan minggu ke 2 atau ketiga Februari," kata Nadia beberapa waktu lalu.

Nadia memperkirakan akan terjadi lonjakan kasus hingga 40-55 ribu kasus. Bahkan, sambungnya, bukan tidak mungkin kasus harian di Jakarta mencapai kisaran 14.000 hingga 19.000 kasus.

"Puncak kasus 14.000 mungkin bisa sekitar 19.000 kasus hariannya," kata Nadia.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito sendiri mengakui bahwa memang ada peningkatan jumlah kasus yang cukup masif. Namun, peningkatan yang terjadi saat ini masih relatif lebih rendah dari proyeksi naiknya kasus sebelum memasuki periode libur panjang.

Data juga menegaskan bahwa kondisi saat ini masih terkendali. Terlebih diikuti jumlah testing terus ditingkatkan melebihi 400% dari target World Health Organization (WHO). Juga, meski ada peningkatan pada keterisian tempat tidur di ruang Isolasi RS Rujukan, namun besarannya tetap di bawah 10%.

Hal yang sama juga terjadi pada tren kematian harian yang sedikit mengalami kenaikan. Tetapi, kenaikannya tetap rendah jika dibandingkan dengan tren di bulan November- Desember 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular