
Ini Dia Biang Kerok yang Bikin Kasus Covid RI Semakin Chaos!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Kemarin, ada tambahan 7.010 kasus konfirmasi positif, mengutip data Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
Dengan demikian, total kasus konfirmasi positif mencapai 4.301.193.
Tambahan 7.010 kasus konfirmasi positif kemarin lebih tinggi dibandingkan Selasa (25/1/2022) yang tercatat sebanyak 4.878 kasus.
Sementara itu, kasus sembuh bertambah 2.582 menjadi 4.127.662. Sedangkan kasus meninggal bertambah 7, sehingga totalnya menjadi 144.254.
Secara total, kasus aktif bertambah 4.421 menjadi 29.277.
DKI Jakarta mencatatkan tambahan kasus harian terbanyak yakni 3.509, disusul oleh Jawa Barat 1.619 kasus, Banten 1.133 kasus, Jawa Timur 238 kasus, dan Bali sebanyak 139 kasus.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa memang ada potensi kenaikan kasus di Jakarta yang memicu gelombang ketiga Covid-19.
"Bisa potensi gelombang ketiga, kemungkinan minggu ke 2 atau ketiga Februari," kata Nadia beberapa waktu lalu.
Nadia memperkirakan akan terjadi lonjakan kasus hingga 40-55 ribu kasus. Bahkan, sambungnya, bukan tidak mungkin kasus harian di Jakarta mencapai kisaran 14.000 hingga 19.000 kasus.
"Puncak kasus 14.000 mungkin bisa sekitar 19.000 kasus hariannya," kata Nadia.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito sendiri mengakui bahwa memang ada peningkatan jumlah kasus yang cukup masif. Namun, peningkatan yang terjadi saat ini masih relatif lebih rendah dari proyeksi naiknya kasus sebelum memasuki periode libur panjang.
Data juga menegaskan bahwa kondisi saat ini masih terkendali. Terlebih diikuti jumlah testing terus ditingkatkan melebihi 400% dari target World Health Organization (WHO). Juga, meski ada peningkatan pada keterisian tempat tidur di ruang Isolasi RS Rujukan, namun besarannya tetap di bawah 10%.
Hal yang sama juga terjadi pada tren kematian harian yang sedikit mengalami kenaikan. Tetapi, kenaikannya tetap rendah jika dibandingkan dengan tren di bulan November- Desember 2021.
"Kesimpulannya, kita telah berhasil untuk pertama kalinya melewati periode libur panjang Nataru dengan tetap mempertahankan kondisi kasus yang terkendali," tegas Wiku.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Varian Baru Covid dari China Sudah Sampai Malaysia