Internasional

Terungkap, "Kelompok" Ini Ternyata Banyak Positif Omicron

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 January 2022 06:30
Atrian vaksin booster di Inggris. (REUTERS/HANNAH MCKAY)
Foto: Atrian vaksin booster di Inggris. (REUTERS/HANNAH MCKAY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Omicron kini mendominasi kasus Covid-19 dunia menggantikan Delta. Penularannya yang sangat cepat menjadi biang keladinya.

Namun ada satu fakta lagi yang tak kalah mengejutkan. Berkaca pada studi di Inggris, ternyata "kelompok" yang sebagian besar terinfeksi Omicron pernah terinfeksi sebelumnya.

"Kami mengamati tingkat infeksi SARS-CoV-2 (nama virus corona) yang belum pernah terjadi sebelumnya di Inggris pada Januari 2022 dan penggantian Delta ke Omicron," kata Studi React Imperial College London dalam laporan yang dirilis Rabu (26/1/2022).

Studi ini menganalisisĀ 100.607 hasil tes PCR di seluruh Inggris. Swab PCR dikumpulkan 5 Januari dan 20 Januari.

Sebanyak 99% hasil positif adalah Omicron. Hanya 1% infeksi yang disebabkan oleh varian Delta.

"Dua pertiga dari 3.582 peserta yang dites positif pada Januari melaporkan bahwa mereka telah dites positif Covid-19 di masa lalu. Lebih lanjut 7,5% dari peserta yang terinfeksi mengatakan mereka curiga mereka sebelumnya memiliki virus tetapi belum dikonfirmasi dengan tes," bunyi laporan itu.

Sebenarnya sebelum Omicron muncul, ketika varian lama Covid-19 mendominasi populasi, orang yang tertular virus dan sembuh memiliki "penawar" yang melindunginya dari infeksiĀ ulang. Namun, ini sepertinya tidak terjadi pada Omicron.

"Vaksinasi (termasuk booster) tetap menjadi andalan pertahanan melawan (Covid-19) mengingat tingkat perlindungan yang tinggi terhadap rawat inap," kata tim peneliti.

"Namun, tindakan lebih lanjut di luar vaksinasi mungkin diperlukan jika tingkat infeksi Omicron yang sangat tinggi tetap ada. Meskipun Omicron tampaknya secara intrinsik lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan penyakit parah."

Sebelumnya pejabat kesehatan Inggris juga sempat mengutarakan hal yang sama pada bulan Desember. Bahwa risiko infeksi ulang dengan Omicron adalah 5,4 kali lebih besar daripada Delta.

Omicron kini menginfeksi 171 negara. Rekor kasus terus terjadi hingga saat ini, sejak Omicron pertama muncul November 2021.

Sementara itu, WHO mencatat lebih dari 80 juta kasus Covid-19 dilaporkan selama sembilan minggu ini. Lebih dari total kasus selama 2020.

"Pekan lalu, rata-rata 100 kasus dilaporkan setiap tiga detik dan seseorang meninggal karena virus setiap 12 detik," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inggris Umumkan Kematian Omicron Pertama Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular