Rusia-Ukraina Memanas, Harga Perak Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
26 January 2022 08:29
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak terpantau menguat pada perdagangan pagi ini karena aset safe haven dilirik saat ada konflik geopolitik.

Pada Rabu (26/1/2021) pukul 07.50 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 23,87/ons, naik 0,23% dibandingkan posisi kemarin.

Investor juga mulai mencermati perkembangan di Benua Biru di mana potensi terjadinya konflik militer lumayan tinggi akibat perseteruan antara Ukraina dan Russia. Ketegangan geopolitik menambah ketidakpastian investor.

Rusia mengatakan semakin bersiap setelah Amerika Serikat menempatkan 8.500 tentara dalam siaga untuk dikerahkan jika terjadi eskalasi. Sementara Inggris mendesak sekutunya di Eropa untuk menyiapkan sanksi jika Rusia menginvasi Ukraina.

Ketidakpastian yang ditimbulkan dari konflik geopolitik ini jadi keuntungan bagi aset safe haven seperti perak karena sifatnya sebagai lindung nilai.

Investor menunggu isyarat tentang seberapa agresif Fed untuk sisa tahun ini dan apakah itu akan memberi sinyal lebih banyak kenaikan untuk mengatasi inflasi.

Goldman Sachs memproyeksikan kenaikan sebanyak 4 kali tahun ini. Namun, bank investasi ini melihat ada risiko bahwa kenaikan suku bunga akan lebih banyak dari itu karena lonjakan inflasi.

Kebijakan The Fed menjadi penahan laju perak meskipun dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya peluang memegang perak yang tidak memberikan imbal hasil.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular