Ekonomi China 'Terbang' 8,1%, Kok Harga Karet Malah Turun?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
18 January 2022 17:10
A rubber farmer taps a rubber tree in Narathiwat province, Thailand’s Deep South region, March 18, 2019. Picture taken March 18, 2019. REUTERS/Panu Wongcha-um
Foto: Petani karet (REUTERS/Panu Wongcha-um)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi China yang melambat mempengaruhi gerak harga karet. Pasalnya China adalah konsumen utama karet dunia.

Pada Senin (18/1/2021) pukul 15.10 WIB harga karet tercatat JPY 242.2/kg. Turun 0,29% dibandingkan harga posisi kemarin.

China mencatat pertumbuhan ekonomi 8,1% di sepanjang 2021. Ini merupakan peningkatan tercepat sepanjang satu dekade.

Meski demikian, pertumbuhan ekonomi China melambat di kuartal keempat 2021. Secara year-on-year(yoy), ekonomi hanya tumbuh 4% di Oktober-Desember. Turun dari periode yang sama tahun lalu 4,9%.

Penurunan terjadi akibat kebangkitan virus corona (Covid-19) yang memaksa penguncian di sejumlah wilayah dan melorotnya pasar properti. Belum lagi China sempat mendapat beberapa hambatan akibat krisis energi yang menyebabkan kekurangan listrik.

"Ekonomi domestik berada di bawah tekanan tiga kali lipat dari kontraksi permintaan, kejutan pasokan dan ekspektasi yang melemah," kata biro statistik China memperingatkan.

Impor karet alam dan sintetis China tercatat 661.000 ton pada Desember 2021, turun 11% year-on-year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya menurut data yang dikeluarkan Badan Bea Cukai China.

Saat permintaan turun persediaan karet di gudang bursa berjangka China (ShFE) naik 2,2% pada pekan lalu menjadi 239.925 ton.

Permintaan yang turun dan persediaan yang meningkat mengindikasikan pasar karet di China mengalami surplus pasokan.  Ditambah ekonomi China yang melambat makin mengaburkan prospek permintaan karet sebagai komoditas industri. Saat permintaan turun, harga karet pun mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil China Turun Nyaris 20%, Harga Karet Kendur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular